Search For Islam

Senin, 30 Juni 2008

5 .hal menuju sukses di dunia dan di akhirat

Dalam kehidupan sehari-hari, kita semua selalu berusaha untuk mencari
keuntungan. Orang rela bermandi peluh mencari nafkah dan berharap
memperoleh keuntungan dari usahanya. Dari keuntungan yang
diperolehnya, orang berharap kehidupan yang lebih baik, bahkan
berharap kemuliaan dari kehidupannya di dunia. Secara sederhana, orang
yang beruntung itu adalah orang yang sukses.

Yang menjadi pertanyaan kita adalah siapakah orang-orang yang
beruntung itu? Banyak jawaban yang bisa kita berikan, misalnya orang
yang beruntung adalah orang yang kekayaannya banyak atau orang yang
penghasilannya banyak. Namun ternyata, jawaban hakikinya bukan itu,
orang yang beruntung itu ternyata adalah orang yang beriman.

Lebih lanjut kita perlu tahu, apa syarat untuk menjadi orang yang
beriman agar kita termasuk orang yang beruntung? Jawaban atas
pertanyaan ini telah disediakan oleh Allah SWT dalam
surat Al-Mu’minun
ayat 1-7. Ciri orang yang beriman itu adalah mendirikan shalat dengan
khusyuk, menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang tidak
berguna, menunaikan zakat, memelihara kemaluannya, dan memelihara
amanat dan janji.

Mendirikan shalat dengan khusyuk
Shalat dengan khusyuk hanya bisa dicapai dengan kedisiplinan dan
konsentrasi. Kedisiplinan artinya shalat itu dikerjakan tepat waktu
dan dilaksanakan sesuai dengan tatacara yang ditentukan. Konsentrasi
artinya shalat dikerjakan sepenuh hati dan tidak ala kadarnya. Dengan
uraian itu kita jadi tahu bahwa agar kita menjadi orang yang sukses,
maka kita harus disiplin dan konsentrasi. Wahana untuk melatih
kedisiplinan dan konsentrasi adalah mendirikan shalat dengan khusyuk.

Menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang tidak berguna
Agar kita terhindar dari perbuatan dan perkataan yang tidak berguna,
maka kehidupan kita harus efektif dan efisien. Efektif artinya kita
fokus pada tujuan sehingga arah menjadi jelas, tidak kesana kemari,
tidak berputar-putar. Efisien artinya kita harus hemat, tidak
memboroskan sumber daya, dan tidak berlebihan dalam melakukan sesuatu.
Kalau segala tindakan sudah kita lakukan dengan efektif dan efisien,
jalan untuk menjadi orang yang beruntung sudah ada di depan mata.

Menunaikan Zakat
Makna yang terkandung dari menunaikan zakat adalah adanya kesadaran
akan adanya hak orang lain yang melekat pada diri kita. Kesadaran ini
harusnya menimbulkan kerelaan untuk selalu berbagi dengan orang lain
lebih dari sekedar pembayaran zakat yang diwajibkan. Agar kita
beruntung, kita harus punya kemauan untuk membantu orang lain.
Kalaupun belum mampu secara materiil, kita masih bisa merelakan diri
dan waktu kita untuk terlibat dalam melepaskan orang lain dari
kesulitan yang menderanya. Tidak ada sifat egois bagi orang yang ingin
meraih kesuksesan.

Memelihara Kemaluan
Kemaluan adalah salah satu organ tubuh yang disebut dalam ciri orang
beriman. Kemaluan secara luas dapat diartikan sebagai organ tubuh
secara keseluruhan, dan lebih luas lagi dapat diartikan sebagai
kewenangan untuk melakukan sesuatu. Memelihara kemaluan, atau dapat
juga disebut memelihara kewenangan, bukan sekedar merawatnya saja,
namun juga dengan cara menggunakan secara benar pada saat yang tepat.
Tidak ada larangan kita gunakan kemaluan kita sesering mungkin, dengan
syarat secara benar pada saat yang tepat. Demikian juga ketika suatu
saat kita diijinkan mempunyai kewenangan, maka kewenangan itu harus
kita pelihara dengan cara menggunakan secara benar pada saat yang
tepat.
Disisi lain, kemaluan itu adalah aurat, aurat itu adalah rahasia.
Memelihara rahasia itu artinya menjaganya dan hanya membukanya secara
benar pada saat yang tepat. Tidak ada larangan bagi kita dalam membuka
aurat/rahasia, asal dilakukan secara benar pada saat yang tepat.
Kemaluan ikut menentukan perjalanan untuk menjadi orang yang
beruntung, yaitu orang yang bisa menjaga kewenangan dan rahasia pada
dirinya.

Memelihara Amanat dan Janji
Memelihara amanat dan janji pada dasarnya adalah memelihara
kepercayaan. Kepercayaan yang diberikan oleh orang lain (amanat) dan
kepercayaan yang kita berikan kepada orang (lain) harus dipelihara
sebagai jalan menjadi orang yang beruntung. Tanpa adanya kepercayaan,
maka kita tidak bisa bekerjasama dengan orang lain. Tanpa dukungan
orang lain, kita tidak bisa menjadi sukses. Agar kepercayaan tetap
terjaga dan semakin besar maka kita harus memelihara amanat dan janji
yang ada.

Demikian sedikit uraian tentang cirri-ciri orang beriman, dari uraian
tersebut ternyata terungkap bahwa panduan yang bersumber dari Al-Qur
an tentang cara menjadi orang sukses tidak jauh berbeda dengan kajian-
kajian modern yang ada saat ini.

5-Habits adalah jalan meraih kesuksesan, tidak hanya di dunia, namun
juga di akhirat kelak. Mari kita mulai dari sekarang, karena hidup
tidak bisa menunggu.

Undi jaelani