Search For Islam

Selasa, 24 November 2009

Bangga Menjadi Ibu Rumah Tangga


Hebat rasanya ketika mendengar ada seorang wanita lulusan sebuah universitas ternama telah bekerja di sebuah perusahaan bonafit dengan gaji jutaan rupiah per bulan. Belum lagi perusahaan sering menugaskan wanita tersebut terbang ke luar negri untuk menyelesaikan urusan perusahaan. Tergambar seolah kesuksesan telah dia raih. Benar seperti itukah?

Kebanyakan orang akan beranggapan demikian. Sesuatu dikatakan sukses lebih dinilai dari segi materi sehingga jika ada sesuatu yang tidak memberi nilai materi akan dianggap remeh. Cara pandang yang demikian membuat banyak dari wanita muslimah bergeser dari fitrohnya. Berpandangan bahwa sekarang sudah saatnya wanita tidak hanya tinggal di rumah menjadi ibu, tapi sekarang saatnya wanita `menunjukkan eksistensi diri' di luar. Menggambarkan seolah-olah tinggal di rumah menjadi seorang ibu adalah hal yang rendah.

Kita bisa dapati ketika seorang ibu rumah tangga ditanya teman lama "Sekarang kerja dimana?" rasanya terasa berat untuk menjawab, berusaha mengalihkan pembicaraan atau menjawab dengan suara lirih sambil tertunduk "Saya adalah ibu rumah tangga". Rasanya malu! Apalagi jika teman lama yang menanyakan itu "sukses" berkarir di sebuah perusahaan besar. Atau kita bisa dapati ketika ada seorang muslimah lulusan universitas ternama dengan prestasi bagus atau bahkan berpredikat cumlaude hendak berkhidmat di rumah menjadi seorang istri dan ibu bagi anak-anak, dia harus berhadapan dengan "nasehat" dari bapak tercintanya: "Putriku! Kamu kan sudah sarjana, cumlaude lagi! Sayang kalau cuma di rumah saja ngurus suami dan anak." Padahal, putri tercintanya hendak berkhidmat dengan sesuatu yang mulia, yaitu sesuatu yang memang menjadi tanggung jawabnya. Disana ia ingin mencari surga.

Ibu Sebagai Seorang Pendidik

Syaikh Muhammad bin Shalih al `Utsaimin rahimahullah mengatakan bahwa perbaikan masyarakat bisa dilakukan dengan dua cara: Pertama, perbaikan secara lahiriah, yaitu perbaikan yang berlangsung di pasar, masjid, dan berbagai urusan lahiriah lainnya. Hal ini banyak didominasi kaum lelaki, karena merekalah yang sering nampak dan keluar rumah. Kedua, perbaikan masyarakat di balik layar, yaitu perbaikan yang dilakukan di dalam rumah. Sebagian besar peran ini diserahkan pada kaum wanita sebab wanita merupakan pengurus rumah. Hal ini sebagaimana difirmankan Allah subhanahu wa ta'ala yang artinya:

"Dan hendaklah kalian tetap di rumah kalian dan janganlah kalian berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa kalian, hai Ahlul Bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya." (QS. Al-Ahzab: 33)

Pertumbuhan generasi suatu bangsa adalah pertama kali berada di buaian para ibu. Ini berarti seorang ibu telah mengambil jatah yang besar dalam pembentukan pribadi sebuah generasi. Ini adalah tugas yang besar! Mengajari mereka kalimat Laa Ilaaha Illallah, menancapkan tauhid ke dada-dada mereka, menanamkan kecintaan pada Al Quran dan As Sunah sebagai pedoman hidup, kecintaan pada ilmu, kecintaan pada Al Haq, mengajari mereka bagaimana beribadah pada Allah yang telah menciptakan mereka, mengajari mereka akhlak-akhlak mulia, mengajari mereka bagaimana menjadi pemberani tapi tidak sombong, mengajari mereka untuk bersyukur, mengajari bersabar, mengajari mereka arti disiplin, tanggung jawab, mengajari mereka rasa empati, menghargai orang lain, memaafkan, dan masih banyak lagi. Termasuk di dalamnya hal yang menurut banyak orang dianggap sebagai sesuatu yang kecil dan remeh, seperti mengajarkan pada anak adab ke kamar mandi. Bukan hanya sekedar supaya anak tau bahwa masuk kamar mandi itu dengan kaki kiri, tapi bagaimana supaya hal semacam itu bisa menjadi kebiasaan yang lekat padanya. Butuh ketelatenan dan kesabaran untuk membiasakannya.

Sebuah Tanggung Jawab

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, yang artinya:

"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (QS. At Tahrim: 6)

Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala yang artinya: "Peliharalah dirimu dan keluargamu!" di atas menggunakan Fi'il Amr (kata kerja perintah) yang menunjukkan bahwa hukumnya wajib. Oleh karena itu semua kaum muslimin yang mempunyai keluarga wajib menyelamatkan diri dan keluarga dari bahaya api neraka.

Tentang Surat At Tahrim ayat ke-6 ini, Ali bin Abi Thalib radhiyallahu `anhu berkata, "Ajarkan kebaikan kepada dirimu dan keluargamu." (Diriwayatkan oleh Al Hakim dalam Mustadrak-nya (IV/494), dan ia mengatakan hadist ini shahih berdasarkan syarat Bukhari dan Muslim, sekalipun keduanya tidak mengeluarkannya)

Muqatil mengatakan bahwa maksud ayat tersebut adalah, setiap muslim harus mendidik diri dan keluarganya dengan cara memerintahkan mereka untuk mengerjakan kebaikan dan melarang mereka dari perbuatan maksiat.

Ibnu Qoyyim menjelaskan bahwa beberapa ulama mengatakan bahwa Allah subhanahu wa ta'ala akan meminta pertanggungjawaban setiap orang tua tentang anaknya pada hari kiamat sebelum si anak sendiri meminta pertanggungjawaban orang tuanya. Sebagaimana seorang ayah itu mempunyai hak atas anaknya, maka anak pun mempunyai hak atas ayahnya. Jika Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, "Kami wajibkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya." (QS. Al Ankabut: 7), maka disamping itu Allah juga berfirman, "Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang berbahan bakar manusia dan batu." (QS. At Tahrim: 6)

Ibnu Qoyyim selanjutnya menjelaskan bahwa barang siapa yang mengabaikan pendidikan anaknya dalam hal-hal yang bermanfaat baginya, lalu ia membiarkan begitu saja, berarti telah melakukan kesalahan besar. Mayoritas penyebab kerusakan anak adalah akibat orang tua yang acuh tak acuh terhadap anak mereka, tidak mau mengajarkan kewajiban dan sunnah agama. Mereka menyia-nyiakan anak ketika masih kecil sehingga mereka tidak bisa mengambil keuntungan dari anak mereka ketika dewasa, sang anak pun tidak bisa menjadi anak yang bermanfaat bagi ayahnya.

Adapun dalil yang lain diantaranya adalah firman Allah subhanahu wa ta'ala yang artinya:

"dan berilah peringatan kepada kerabatmu yang dekat." (QS asy Syu'ara': 214)

Abdullah bin Umar radhiyallahu `anhuma mengatakan bahwa Rasulullah shalallahu `alaihi wa sallam bersabda (yang artinya), "Kaum lelaki adalah pemimpin bagi keluarganya di rumah, dia bertanggung jawab atas keluarganya. Wanita pun pemimpin yang mengurusi rumah suami dan anak-anaknya. Dia pun bertanggung jawab atas diri mereka. Budak seorang pria pun jadi pemimpin mengurusi harta tuannya, dia pun bertanggung jawab atas kepengurusannya. Kalian semua adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya." (HR. Bukhari 2/91)

Dari keterangan di atas, nampak jelas bahwa setiap insan yang ada hubungan keluarga dan kerabat hendaknya saling bekerja sama, saling menasehati dan turut mendidik keluarga. Utamanya orang tua kepada anak, karena mereka sangat membutuhkan bimbingannya. Orang tua hendaknya memelihara fitrah anak agar tidak kena noda syirik dan dosa-dosa lainnya. Ini adalah tanggung jawab yang besar yang kita akan dimintai pertanggungjawaban tentangnya.

Siapa Menanam, Dia akan Menuai Benih

Bagaimana hati seorang ibu melihat anak-anaknya tumbuh? Ketika tabungan anak kita yang usia 5 tahun mulai menumpuk, "Mau untuk apa nak, tabungannya?" Mata rasanya haru ketika seketika anak menjawab "Mau buat beli CD murotal, Mi!" padahal anak-anak lain kebanyakan akan menjawab "Mau buat beli PS!" Atau ketika ditanya tentang cita-cita, "Adek pengen jadi ulama!" Haru! mendengar jawaban ini dari seorang anak tatkala ana-anak seusianya bermimpi "pengen jadi Superman!"

Jiwa seperti ini bagaimana membentuknya? Butuh seorang pendidik yang ulet dan telaten. Bersungguh-sungguh, dengan tekad yang kuat. Seorang yang sabar untuk setiap hari menempa dengan dibekali ilmu yang kuat. Penuh dengan tawakal dan bergantung pada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Lalu… jika seperti ini, bisakah kita begitu saja menitipkannya pada pembantu atau membiarkan anak tumbuh begitu saja?? Kita sama-sama tau lingkungan kita bagaimana (TV, media, masyarakat,…) Siapa lagi kalau bukan kita, wahai para ibu -atau calon ibu-?

Setelah kita memahami besarnya peran dan tanggung jawab seorang ibu sebagai seorang pendidik, melihat realita yang ada sekarang sepertinya keadaannya menyedihkan! Tidak semua memang, tapi banyak dari para ibu yang mereka sibuk bekerja dan tidak memperhatikan bagaimana pendidikan anak mereka. Tidak memperhatikan bagaimana aqidah mereka, apakah terkotori dengan syirik atau tidak. Bagaimana ibadah mereka, apakah sholat mereka telah benar atau tidak, atau bahkan malah tidak mengerjakannya… Bagaimana mungkin pekerjaan menancapkan tauhid di dada-dada generasi muslim bisa dibandingkan dengan gaji jutaan rupiah di perusahaan bonafit? Sungguh! sangat jauh perbandingannya.

Anehnya lagi, banyak ibu-ibu yang sebenarnya tinggal di rumah namun tidak juga mereka memperhatikan pendidikan anaknya, bagaimana kepribadian anak mereka dibentuk. Penulis sempat sebentar tinggal di daerah yang sebagian besar ibu-ibu nya menetap di rumah tapi sangat acuh dengan pendidikan anak-anak mereka. Membesarkan anak seolah hanya sekedar memberinya makan. Sedih!

Padahal anak adalah investasi bagi orang tua di dunia dan akhirat! Setiap upaya yang kita lakukan demi mendidiknya dengan ikhlas adalah suatu kebajikan. Setiap kebajikan akan mendapat balasan pahala dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Tidak inginkah hari kita terisi dengannya? Atau memang yang kita inginkan adalah kesuksesan karir anak kita, meraih hidup yang berkecukupan, cukup untuk membeli rumah mewah, cukup untuk membeli mobil mentereng, cukup untuk membayar 10 pembantu, mempunyai keluarga yang bahagia, berakhir pekan di villa. Tanpa memperhatikan bagaimana aqidah, bagaimana ibadah, asal tidak bertengkar dan bisa senyum dan tertawa ria di rumah, disebutlah itu dengan bahagia.

Ketika usia senja, mata mulai rabun, tulang mulai rapuh, atau bahkan tubuh ini hanya mampu berbaring dan tak bisa bangkit dari ranjang untuk sekedar berjalan. Siapa yang mau mengurus kita kalau kita tidak pernah mendidik anak-anak kita? Bukankah mereka sedang sibuk dengan karir mereka yang dulu pernah kita banggakan, atau mungkin sedang asik dengan istri dan anak-anak mereka?

Ketika malaikat maut telah datang, ketika jasad telah dimasukkan ke kubur, ketika diri sangat membutuhkan doa padahal pada hari itu diri ini sudah tidak mampu berbuat banyak karena pintu amal telah ditutup, siapakah yang mendoakan kita kalau kita tidak pernah mengajari anak-anak kita?

Lalu…

Masihkah kita mengatakan jabatan ibu rumah tangga dengan kata `cuma'? dengan tertunduk dan suara lirih karena malu?

Wallahu a'lam

Penulis: Ummu Ayyub
Muroja'ah: Ust Abu Ahmad

Copy paste from Milis myqurn

ps : Idealisme normatif atau realistiskah ditengah kejamnya fitnah dunia ini, bagai buah simalakama

Rabu, 18 November 2009

DILEMA ANTARA AROGANSI DAN KEBENCIAN


Mungkin inilah pilihan hidup, atau mungkin inilah pembelajaran dalam memulai kehidupan, ada yang di untungkan dan ada yang di rugikan, ada yang kalah dan ada yang menang, ada yang diatas ada pula yang di bawah, tetapi mengapa semua tidak mau bercemin hanya ingin mengandalkan arogansi dan saling membenci pada hakekatnya semua kembali kepada diri sendiri, hiduplah dengan bijaksana karena hidup kita bukan semata di dunia tetapi tujuan kita hanyalah kehidupan yang abadi nanti, ingat lah akan kematian arogansi dan kebencian bukanlah jalan yang benar, mari kita berbagi, saling memperbaiki diri dan bercermin, manusia tidak ada yang sempurna, setinggi tingginya kedudukan manusia masih ada yang lebih tinggi lagi begitu juga dengan kebencian yang bisa membuat iman kita goyah karena disana terdapat nafsu syatn yang bergejolak dan akan membelenggu segeralah bertobat kawan dan rekan mari kita duduk bersama, berbagi, saling membantu dan memperingati/menasehati serta saling mendoakan.

Kamis, 10 September 2009

Di Balik Klarifikasi Lengkap Soraya Abdullah (Siapa Tau Bermanfaat)

(Embedded image moved to file: pic11942.jpg)


Soraya Abdullah, mantan artis yang diberitakan menghilang, mengirim email
ke redaksi detikcom. Lewat email itu , Soraya membantah menghilang. Ia juga
menjelaskan hubungannya dengan keluarga tersangka terorisme M Jibril.

Namun sayang, perempuan yang akrab disapa Aya itu sama sekali tidak
menyebut di mana dia tinggal saat ini. Nomor telepon yang tertera pun tidak
dapat dihubungi alias tidak aktif. Dikirimi email, Soraya pun belum
memberikan balasan.

Berikut klarifikasi lengkap Aya lewat email soraya.abdullah@ymail.com itu
yang diterima detikcom, Senin (7/9/2009):

Segala puji hanya bagi Allah Rabb Alam Semesta, Yang Hanya Pada-Nya Segala
Kekuasaan dan Segala Keselamatan seluruh penduduk langit dan bumi, Yang
Menguasai Hari Pembalasan, Yang Menghitung Dengan Cepat Segala Apapun Amal
yang kita lakukan di dunia ini, dan Yang Tidak Akan Tertidur terhadap
hamba-Nya yang terzalimi.

Salam dan Sholawat bagi Baginda yang mulia Rasulullah SAW beserta keluarga,
sahabat-sahabatnya dan seluruh pengikutnya yang setia sampai akhir zaman
nanti.

Assalaamu'alaikum manit taba'a al Hudaa amma ba'du..

Sehubungan dengan maraknya pemberitaan kami (Soraya Abdullah Balvas) di
media massa tentang fitnah keterlibatan kami dengan sekelompok jaringan
teroris (naudzubillah) baik di dalam maupun di luar negeri, dengan ini kami
berusaha ingin mengklarifikasi permasalahan tersebut...Bi idznillah...:

1. Kami mengkaji ilmu agama ditempat Ust. Abu Jibriel (Ayahanda Muhammad
Jibriel Abdurrahman), semenjak april 2007. Isi materi pengajiannya
bersifat umum, seperti fiqh, hadits dan Bahasa Arab, sama dengan
pengajian-pengajian (ahlussunnah) umum lainnya. Siapa saja bisa datang
bergabung mengaji di sini tanpa terkecuali. Kajian tersebut bersifat rutin
semenjak beberapa tahun yang
lalu. Ini bisa dilihat dari ibu ibu yang menghadiri pengajian Ust. Abu
Jibril
baik yang mengenakan penutup wajah (cadar) maupun tidak.

2. Kaitan semenjak itu kami berubah penampilan dengan mengenakan penutup
muka (cadar) adalah karena keinginan pribadi kami dalam menjaga kehormatan
wanita muslimah terlebih dalam keadaan pergaulan metropolitan yang semakin
rusak. Banyak perbuatan tidak senonoh dikarenakan fitnah dari wajah, oleh
karenanya bagi kami, wajah adalah sumber fitnah dan awal dari malapetaka.

Dalam komunitas pengajian Ust. Abu Jibril, pada awalnya yang mengenakan
penutup muka (cadar) hanyalah kami dan istri ust Abu Jibril (Ummu Jibril),
namun atas hidayah-Nya pula akhirnya banyak ibu ibu yang ingin menjaga
kehormatannya dan menghindari fitnah dengan turut mengenakan penutup muka.
Kesadaran ini bukanlah kewajiban ketika mengikuti pengajian Ust. Abu
Jibril. Semoga kebaikan bagi muslimah yang berusaha menjaga kehormatanNya
di tengah badai fitnah yang menimpa kaum muslimin saat ini.

Kamipun tetap mendoakan untuk ibu ibu yang baru belajar Islam agar lebih
terbuka hatinya, meresapkan ilmunya, dan diaplikasikannya syariah Islam
dalam kehidupan sehari hari. Janganlah seperti wanita yang setelah
mengikuti pengajian, kembali mengunjungi cafe cafe untuk berdugem. Ataupun
taubat hanya
pada saat Ramadhan. Naudzubillah...

3. Terkait hubungan kami dengan Arrahmah Media hanyalah sebatas freelance
marketing, terlebih kesibukan kami sebagai orangtua yang tidak bisa
memberikan waktu yang lebih banyak lagi. Namun Alhamdulillah, sedikit ilmu
yang kami dapatkan pada saat kuliah perfilm-an dan pada saat menjadi artis
dapat sedikit membantu mengemas produk produk Arrahmah tersebut. Kami
sangat menghargai
profesionalitas Arrahmah media yang begitu concern memberitakan secara
berimbang perjuangan kaum muslimin di sisi dunia lain yang dikemas dengan
gaya dokumenter. Sebagai seorang muslim, kami hanya mengamalkan sebuah
seruan:

Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara QS. Al Hujurat 10. "Dan
barangsiapa yang bangun dan tidak memperhatikan urusan kaum muslimin, maka
ia tidak termasuk golongan mereka (kaum muslimin)". (HR Hakim dan Al
Khatib dari Hudzaifah ra.)

Dari Nu'man ibn Basyir, Rasulullah Saw. bersabda: Perumpamaan orang-orang
mukmin yang saling mencintai dan saling menyayangi serta saling mengasihi
adalah bagaikan satu tubuh, apabila sebagian anggota tubuh itu sakit, maka
seluruh tubuhnya ikut merasakan sakit. (HR. Bukhari dan
Muslim).

Bagaimana kesedihan sebagai seorang muslim ketika dia dapat bercengkerama
dengan suami, berkumpul bersama keluarga dan anak anak, bisa jalan jalan
dengan tenang ke mall, makan dengan kenyang di restaurant, tidur dengan
nyenyak di atas kasur yang empuk, selimut tebal dengan pendingin ruangan
yang
sangat sejuk tanpa harus mendengar suara dentuman bom atau desingan peluru,
atau ketakutan dari bom fosfor dari kafir penjajah Amerika Serikat, Israel,
dan kafir harbi muharriban fi'lan lainnya.

Minimal untaian doa yang kami harapkan dari diterbitkannya film dokumentasi
Arrahmah Media ketika di Iraq, dikabarkan bahwa seorang muslimah bernama
Fatimah yang diperkosa oleh tentara kafir pendudukan hingga 9 kali dalam
sehari. Hingga mengandung dan rusak rahimnya. Demikian pula tangis janda
dan
anak anak yang kehilangan suami dan ayahnya dari peperangan yang dunia
terbisu mendiamkannya.

Adapun fitnah fitnah lain yang tidak dapat dipertanggung jawabkan, kami
serahkan kepada Allah atas segala perhitungannya.

4. Keterkaitan Akhi (saudara) Muhammad Jibriel Abdurrahman dengan pendanaan
aksi terorisme Insya ALLAH itu tidak benar. Akhi jibriel hanyalah seorang
wartawan yang profesional. Bagi kami penangkapan ini sekedar bermuatan
politis dan kepentingan semata, dikarenakan Arrahmah berbeda dengan media
lainnya, yang dengan berani menyuarakan perjuangan kaum muslimin secara
lebih transparan. Atas nama kebebasan pers pula, hal ini menjadi bias
dikalangan media informasi di negeri ini. Seorang wartawan pula, memiliki
keinginan kuat menembus sosok sosok yang cukup layak untuk diwawancarai.
Seperti wartawan BBC/Al Jazeera yang berhasil mewawancarai Usama bin Ladin.
Apakah dengannya kemudian mengkaitkan wartawan tersebut dengan terorisme?

Kedzaliman pun nampak pula dengan perpanjangan masa tahanan Akhi Jibriel
hingga 4 bulan tanpa alasan yang layak secara hukum. Dengan berbagai delik
pelanggaran hukum yang sering berubah. Stigmatisasi teroris terhadap akhi
Muhammad Jibriel Abdurrahman adalah pelanggaran HAM, karena persidangan
yang akan memutuskan bersalahpun belum berjalan. Ini merupakan bentuk
penghukuman sepihak tanpa keadilan dan lepas dari praduga tak bersalah.

5. Terkait dengan kepergian kami semenjak beberapa waktu silam. Kami
informasikan bahwa kepergian kami sekedar untuk menunaikan kewajiban orang
tua terhadap pendidikan anaknya untuk memilihkan yang terbaik. Atas dasar
rasa cinta kami terhadap ananda terkait kesehatan pergaulan mereka, maka
kami telah berpindah semenjak awal Bulan Mei 2009, dan sudah kami
konsultasikan kepada keluarga dan rekan-rekan semenjak setahun terakhir.
Kekhawatirkan kami terhadap pergaulan yang tidak sehat terhadap anak-anak
kami, dan berbagai macam dampak mudharat (buruk) terhadap keduanya.
Sebelumnya pula kami berusaha
menemui RT/RW setempat, namun berhubung kendala waktu (beliau hanya bisa
ditemui pada malam hari saja, sedangkan kami -sebagai seorang muslimah yang
berusaha menjaga kehormatan diri- hanya bisa keluar siang) akhirnya kami
gagal menemuinya.

Kemudian kami berpamitan kepada salah satu pengurus DKM (Dewan
Kesejahteraan Masjid) setempat. Di Jakarta pula, kami sekeluarga merasa
jenuh dan kurang berkonsentrasi beribadah. Karena suatu saat nanti, kami
akan dimintai pertanggungjawaban atas pendidikan buah hati kami dihadapan
Allah kelak.

Alhamdulillah, kini kondisi kami sekeluarga dalam keadaan tenang.
Berkonsenterasi untuk mendidik buah hati kami dengan naungan Alquran dalam
setiap saat. Menjadikan ananda sebagai anak solih/ sholeha yang terbebas
dari lingkungan yang tidak Islami.

6. Kami memohon maaf kepada seluruh rekan rekan wartawan media cetak dan
elektronik, atas keterlambatan statement ini. Dikarenakan minimnya media
informasi di lingkungan kami saat ini. Demi perkembangan kebaikan anak
anak, kami singkirkan radio, tv dan lainnya. Di lingkungan kami pun hanya
sekedar CD Player yang hanya kami gunakan untuk melantunkan ayat ayat suci
Al Quran. Kami sekadar mengkhawatirkan pula, fitnah ini juga mempengaruhi
jiwa anak-anak kami.

Maha Suci Allah yg telah membuat kami tuli dan buta atas segala fitnah,
cacian, makian, ghibah dan adu domba media. Di Bulan Suci ini, kami
menghimbau untuk menghentikan membuat sesuatu yg menodai amalan ibadah
kita.

7. Kami berharap kepada seluruh rekan media cetak maupun elektronik untuk
tidak kembali menampilkan foto kami dalam keadaan tidak berhijab
(bercadar), hal itu bagi kami merupakan fitnah baik di dunia dan di
akhirat. Di dunia kami akan menuntut secara hukum atas penampilan foto
tanpa izin kami. Kami tekankan bahwa kami sudah berlepas dari dunia artis
yang penuh fitnah dan malapetaka, kami bersyukur menggantinya dengan
kehidupan Islam yang menyejukkan dan damai. Sungguh Allah mendengarkan doa
hamba yang terdzalimi. Kami berlepas atas apa yang media lakukan, dan
segala perhitungan hanyalah milikNya.

Ibnu Abbas r.a. meriwayatkan bahwa Nabi SAW telah mengutus Mu'adz ke Yaman
dan Beliau berkata kepadanya : "Takutlah kamu akan doa seorang yang
terzalimi, karena doa tersebut tidak adah hijab (penghalang) diantara dia
dengan Allah". (H.R. Bukhari dan Muslim)

Terakhir kami ingin menyampaikan pesan kepada:

1. Keluarga besar Ust Abu Jibriel, khususnya Akhi Jibriel yg sedang dalam
ujian fitnah ini, semoga ALLAH menuangkan kesabaran dan kekuatan untuk
kalian. Semoga ALLAH membalas dengan pahala yg besar dan rahmatNya yg tiada
batas.

2. Keluarga besar kami yang pastinya kurang nyaman dengan pemberitaan ini,
semoga tabayyun (klarifikasi) ini melegakan kalian. Salam khidmah kami
untuk ibunda yang telah melahirkan, membesarkan dan mendidik anak-anaknya
dengan sepenuh kasih sayang yang tak mampu terbayarkan sampai menjelang
akhir hayat pun, maafkan kami dengan semua fitnah yang berhembus ini, ini
merupakan ujian
kesabaran bagi kita semua, hingga kita kembali di JannahNya bersama. Kami
berharap limpahan doa dari mama agar mampu menjadi wanita sholehah sebagai
syafa'at mama ketika hari perhitungan kelak... Selalu ada doa yang tertuang
di penghujung malam untuk keluarga tercinta.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dlm hadits 'Aisyah radhiyallahu
'anha: "Barangsiapa yang diberi cobaan dengan anak perempuan kemudian ia
berbuat baik pada mereka maka mereka akan menjadi penghalang dari api
neraka".

Abdullah bin 'Abbas radhiyallahu 'anhuma juga meriwayatkan dari beliau
Shallallahu 'alaihi wa sallam: "Tidaklah seorang muslim yg memiliki dua
anak perempuan yang telah dewasa lalu dia berbuat baik pada kedua kecuali
mereka berdua akan memasukkan ke dalam surga".

3. Seluruh kru Arrahmah Media, semoga tetap sabar dan istiqomah dalam
memberitakan dunia Islam secara transparan di tengah badai ujian ini.
Barangkali ujian ini menjadikan Arrahmah Media dapat lebih profesional dari
sebelumnya dan senantiasa mengikhlaskan perjuangan ini semata karena ALLAH,
sehingga pertolongan itu datang. Ingatlah, sesungguhnya pertolongan ALLAH
itu dekat.

Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka
berjanji setia kepadamu di bawah pohon, maka Allah mengetahui apa yang ada
dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dengan memberi
balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya).(QS. Al Fath
18).

4. Seluruh sahabat-sahabat yang mencintai dan kami cintai karena ALLAH,
yang kerap mengkhawatirkan kami, mendoakan kami dalam setiap rukuk dan
sujudnya, jazakumulloh khoiron katsiron untuk tidak sedikit pun mempercayai
berita itu. Fitnah ini sudah termaktubkan dalam haditsnya.

Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Akan terjadi fitnah di mana orang yang
duduk (menghindar dari fitnah itu) lebih baik daripada yang berdiri dan
orang yang berdiri lebih baik daripada yang berjalan dan orang yang
berjalan lebih baik daripada yang berlari (yang terlibat dalam fitnah).
Orang yang mendekatinya akan dibinasakan. Barang siapa yang mendapatkan
tempat berlindung darinya,
hendaklah ia berlindung. (Shahih Muslim No.5136)

"Bersegeralah kalian melakukan amal shalih sebelum datangnya fitnah, di
mana fitnah itu seperti potongan-potongan malam yang gelap gulita.
Pagi-pagi seorang masih beriman, tetapi di sore hari telah menjadi kafir
dan sore hari seseorang masih beriman, kemudian di pagi harinya sudah
menjadi kafir" (HR. Muslim: Kitabul Iman no. 269)

Mari kita teguhkan pendirian kita dalam perjuangan yang penuh onak dan duri
ini, sungguh jannah (surga) itu sudah ada di depan kita. Hingga janji Allah
untuk mengembalikan Islam di muka bumi terwujud

"Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu
dan mengerjakan amal-amal yang sholeh bahwa Dia sungguh benar-benar akan
menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan
orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh dia akan meneguhkan bagi
mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan dia benar-benar akan
menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman
sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu
apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu,
maka mereka itulah orang-orang yang fasik". (Surat An Nuur (24) ayat 55)

"Urusan (Islam) ini benar-benar akan mencapai apa yang dicapai oleh malam
dan siang (yakni seluruh dunia), dan Alloh tidak akan menyisakan sebuah
rumah pun di muka bumi ini, baik rumah di kota maupun rumah di desa
(penduduk nomaden), kecuali Alloh akan memasukkannya ke dalam agama ini,
dengan
kemuliaan orang yang mulia atau kehinaan orang yang hina. Kemuliaan yang
dengannya Alloh memuliakan Islam dan kehinaan yang dengannya Alloh
menghinakan kekafiran" (HR. Ahmad, Ath-Thabrani, Al Hakim, Ibnu Mandah dan
Ibnu Hiban).

Akhirul kalam, kami menyatakan tabayyun (klarifikasi) ini dengan
sebenar-benarnya kami tuliskan, sehingga Insya ALLAH dapat
dipertanggungjawabkan di hadapan-Nya kelak.

Wahai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa
suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan
suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang
menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. (QS. al-Hujurat (49) : 6)

Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka,
sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu
mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing
sebahagian yaang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging
saudaranya yang sudah mati. Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan
bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha
Penyayang. (QS. al-Hujurat (49) : 12)

Wassalammua'alaikum manit taba'a al hudaa

Al faqir IlaLLOH..


Soraya Abdullah Balvas
and I'm just a piece of dust....

Copy Paste langsung Dari Yahoo News

Selasa, 08 September 2009

Fw: Selamat Jalan, Sahabat

Selamat Jalan, Sahabat

"Aku ingin hidup lama. Terlalu serakahkah aku jika berharap untuk hidup?
Jika memang harus mati cepat, aku sangat ingin jadi rumput di surga nanti.
Bisa tidak, ya? Aku tidak mungkin jadi bidadari. Aku hanya ingin menjadi
rumput saja." (Lin, 25 Desember 2006)

***

SAYA pertama kali mengenal sosoknya di tahun 2003 silam. Seorang gadis
Chinese. Lin atau Alin, saya lebih suka memanggilnya demikian saat
menyapanya. Nama lengkapnya Yoanita Afrianty Lin Che Ying. Dia
mendeskripsikan arti namanya itu lewat sebuah pesan singkat di bawah ini.

"Dari dulu aku tahu kalau arti namaku ada hubungannya dengan cinta. Tapi
aku baru tahu kalau artinya ternyata "Tuhan adalah Cinta". Asal namaku dari
bahasa Yunani. Papa ingin aku selalu menebarkan cinta kasih dimanapun aku
berada." (Lin, 29 Januari 2006)

Lin adalah salah seorang sahabat terbaik yang pernah saya miliki. Kami
hanya beberapa kali sempat berjumpa di Yogyakarta, tetapi kami lebih sering
berkomunikasi via SMS dan email.

Sore itu, 6 Nopember 2007, tepat pukul 16:19 WIB. Ponsel saya berdering.
Dari seorang sahabat akrab. "Apa benar Lin telah wafat seminggu yang lalu
setelah operasi?" Ia bertanya, atau lebih tepatnya meminta klarifikasi.

Saya terdiam cukup lama mendengar pertanyaan itu sebelum menjawabnya.
Hampir dua minggu sebelumnya, Lin masih mengirim sebuah SMS pada saya.
Sebuah SMS yang isinya terasa janggal. Saya baru menyadarinya setelah
membaca kembali SMS terakhirnya itu.

"U. Setta, aku pergi sekarang. Jaga dirimu baik-baik. Berjanjilah untuk
selalu bahagia. Maafkan aku. Terima kasih atas semuanya. Hik-hik-hik, aku
pergi. Assalamu 'alaikum wr. wb." (Lin, 26 Oktober 2007)

Ucapan salam dalam pesan singkat itu terletak di akhir. Seperti orang yang
sedang berpamitan.

Dan, setelah konfirmasi ke salah seorang anggota keluarganya, benar Lin
telah kembali ke haribaanNya beberapa waktu sebelumnya. Sebelum naik ke
meja operasi akibat komplikasi beberapa penyakit yang sudah lama
dideritanya: kanker otak, kanker darah, TBC usus, dan beberapa penyakit
lainnya.

Inna lillahi wa inna ilaihi roji'uun. Semoga kembali ke sisi-Nya adalah
yang terbaik untukmu, Sahabat.

***


Lin, mengenangmu kembali adalah belajar tentang keceriaan menikmati hidup
dalam belitan penyakit, belajar tentang semangat hidup, belajar tentang
cinta dan empati pada sesama, belajar tentang indahnya persahabatan, juga
belajar tentang pemaknaan atas keagungan-Nya.

"Aku kena TBC usus. Keren ya namanya? Hehehe, tapi kok gak sengetop aku ya?
Perlu dianalisa nih! Oya, aku turun 7 kg! Pantas kalau jalan seperti
melayang-layang. But don't worry! I'm gonna be OK! Sure! Insya Allah! Coz I
know God with me." (Lin, 26 Agustus 2005)

"Alhamdulillah, aku lagi sakit parah. Mungkin harus dioperasi lagi yang
kedua. Amandel. Sudah beberapa hari tidak bisa ngomong dan makan/minum.
Kekebalan tubuhku sangat jelek. Aku kan lahir prematur, sudah bagus bisa
hidup seperti bayi lain. Tapi aku lelah sakit terus." (Lin, 30 Nopember
2005)

"Hidup ini memang penuh perjuangan. Dunia ini bukan untuk seorang pengecut,
tetapi untuk mereka yang tak pernah lelah dan berani berjuang menjalani
hidup. Manusia lahir dengan masalahnya sendiri. Bahkan bayi pun dituntut
untuk berjuang menyampaikan rasa laparnya. Setiap orang diberi ujian yang
berbeda. Karenanya, Tuhan, aku berjanji akan selalu berjuang." (Lin, 31
Desember 2006)

"Bagaimana aku makan jika membayangkan saudara-saudaraku di pengungsian?
Mereka sudah makan belum ya? Aku merasa seperti penjahat. Di luar sana
banyak yang kena musibah, kenapa aku malah tiduran! Aduuh, aku pengin ke
Palestina, Libanon, Pangandaran—saat dihantam tsunami. Pasti keren. Kapan
aku bisa ke sana?" (Lin, 7 Mei 2006)

"A tree is known by its fruit, a man by his deed. A good deed is never
lost, he who saws courtesy, reaps friendship; and he who plants kindness,
gathers love." (Lin, 28 Pebruari 2007)

"I breathed a song into the air. It fell to earth I knew not where and the
song from the beginning to end. I found again in the heart of a friend."
(Lin, 2 Maret 2007)

"Hiasilah mimpimu dengan tetesan air sembahyang. Lelapkan matamu dengan
alunan zikrullah. Selimutkan dirimu dengan kalimat syahadat. Alaskan
tidurmu dengan doa." (Lin, 21 Maret 2007)

"Allah lebih canggih dari video pengintai ya? Subhanallah banget deh. Tapi
sebel, lagi ngapa-ngapain aja perasaan selalu dilihatin Tuhan. Aku kan jadi
malu. Grogi. Gak PD. Aduuuh!!" (Lin, 21 Mei 2006)

Kami, sahabat-sahabatmu, akan mengenangmu sebagai sosok yang selayaknya
kami kenang. Kesungguhanmu membaca tujuh juz Al-Qur'an dalam semalam di
malam i'tikaf Ramadhan terakhirmu, akan kami coba ikuti, Lin.

Selamat datang di haribaan-Nya. Selamat berjumpa dengan kekasih sejatimu.
Kami yakin, itu tempat yang layak untukmu. Bahkan tidak sekadar menjadi
rumput di sisi-Nya. Semoga.

***

14 April 2oo9 o7:29 a.m.

*) Hingga Ramadhan hari kelima tahun ke-2 setelah wafatmu, aku belum bisa
menyamai rekormu membaca 7 juz Al-Qur'an dalam semalam, Lin. Tempatkan dia
di tempat terbaik di sisi-Mu, Robb. Aamiiin.

Source link: http://setta81.multiply.com/journal/item/78

Minggu, 06 September 2009

SUPPORT FOR INTERNATIONAL HIJAB SOLIDARITY DAY

(Embedded image moved to file: pic06334.jpg)

SUPPORT FOR INTERNATIONAL HIJAB SOLIDARITY DAY

DEFINISI JILBAB

Diterangkan dalam kamus al Muhith, jilbab adalah pakaian yang luas untuk
wanita yang dapat menutupi pakaian rumahnya seperti milhafah (mantel).

Tafsir Jalalain (jilid 3:1803) memberikan arti jilbab sebagai kain yang
dipakai seorang wanita untuk menutupi tubuhnya.

Jauhari dalam Ash Shihah mengatakan jilbab adalah kain penutup tubuh wanita
dari atas sampai bawah.

Khaththath Usman Thaha dalam Tafsir wa Bayan menjelaskan jilbab adalah
apa-apa yang dapat menutupi seperti seprai atas tubuh wanita hingga
mendekati tanah.

Fiqh Sunnah oleh Sayyid Sabiq Jilid 7 (Edisi Indonesia) menerangkan jilbab
adalah baju mantel.

Dalam Kitab Mujam al Wasith hal 128 jilbab diartikan sebagai pakaian yang
menutupi seluruh tubuh atau pakaian luar yang dikenakan diatas pakaian
rumah seperti mantel.


KEWAJIBAN BERJILBAB

Kewajiban berjilbab diterangkan pada Qur'an surat Al-Ahzab:59 dan An-Nur:31
sebagai berikut:

Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan
isteri-isteri orang mu'min: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke
seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk
dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang. (Al-Ahzab:59)

Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan
perhiasannya, kecuali yang nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka
menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya
kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau
putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara
laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau
putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau
budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak
mempunyai keinginan atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat
wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan
yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai
orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (An Nuur:31)


BATAS AURAT WANITA

Batas aurat wanita adalah wajah dan telapak tangan sebagaimana disebutkan
dalam hadits:

Hadis riwayat Aisyah r.a., bahwasanya Asma binti Abu Bakar masuk menjumpai
Rasulullah dengan pakaian yang tipis, lantas Rasulullah berpaling darinya
dan berkata, "Hai Asma, seseungguhnya jika seorang wanita sudah mencapai
usia haid (akil balig) maka tidak ada yang layak terlihat kecuali ini,"
sambil beliau menunjuk wajah dan telapak tangan. (HR Abu Daud dan Baihaqi).


SYARAT-SYARAT PAKAIAN MUSLIMAH

Pada dasarnya seluruh bahan, model, dan bentuk pakaian boleh dipakai,
asalkan memenuhi syarat-syarat berikut.

1. Menutup seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.
2. Tidak tipis dan transparan.
3. Longgar dan tidak memperlihatkan lekuk-lekuk dan bentuk tubuh (tidak
ketat).
4. Bukan pakaian laki-laki atau menyerupai pakaian laki-laki.
5. Tidak berwarna dan bermotif terlalu menyolok. Sebab, pakaian yang
menyolok akan mengundang perhatian laki-laki. Dengan alasan ini pula, maka
membunyikan (menggemerincingkan ) perhiasan yang dipakai tidak
diperbolehkan walaupun itu tersembunyi di balik pakaian.

Tristin / BTC

Jumat, 28 Agustus 2009

Ta'niah Untuk Sahabatku


Walaupun cobaan bertubi-tubi datang ukhti,tapi ukhti tetap tersenyum...rekan dan kawan saling bahu membahu membantu dan akhirnya Alhamdulillah ukhti terlepas dari belenggu, itu semua berkat doa dan dukungan rekan, saudara seiman dan atas Izin Allah karena jika kita semua percaya kepada Kekuasaan-NYA isya Allah yang tidak mustahil akan menjadi musatahil, dengan keteguhan iman yang ukhti tancapkan serta dukungan doa dari semua, kebebasan pun dirasakan, mungkin inilah indahnya Islam saling membantu dan memperjuangkan kala saudara kita terkena musibah ataupun cobaan yang datang mendera kita bersatu-padu saling membantu, atas dasar keyakinan iman yang kuat InsyaAllah semua tercapai, walau disana sekarang ukhti sudah menempuh hidup baru, mudah2 keimanan yang ukhti rasakan dalam agama yang baru nan suci ini semakin meningkat insya Allah kita saling mendo'akan dan mudah2 semua keluarga ukhti menerima keputusan ukhti ketika berpindah ke Agama Islam Lurus nan Suci ini, dengan lapang dada..Amin Ya Rabbal Alamin Ya Rabb...

Kamis, 13 Agustus 2009

Quran + Terjemaahan dalam Ms.Word


Alhamdulillah setelah mencari kesana kemari, dan terkadang untuk membuat bisamillah dalam awal surat di word kita harus insert gambar dan terkadang bilamana kita ingin membuat suatu ayat dengan tafsirnya yah terkadang manual sambil melhat tafsir Alquran dan terjemaahan tetapi dengan adanya plugin quran in word sangatlah membantu. pokonya powerfull lah apalagi di dukung dengan beberapa bahasa negara lainnya cuman paket bahasa kita download masing2 baru setealh di dowload di extratc ke tempat dimana kita instal plugin quran in word,Tapi jangan senang dulu plugin quran in hanya berlaku di Ms.Word 2000~2003. jika anda berminat silahkan download disini
tetapi bila ingin mengunjungi webnya langsung juga boleh langsung aja kesini myquran.org

Selasa, 11 Agustus 2009

Kewajiban dan Hak Muslim/mah terhadap mualaf (Pengajian Bulanan Majlis Ta'lim Al'hidayah)



Alhamdulillah walaupun baru sempat di posting, tapi mudah2an ikhwan dan akhwat sekalian dapat mengakajinya lebih dalam lagi..

Alhamdulillah hari sabtu kemarin pengajian terlaksana dengan baik di salah satu rumah pengurus dan anggota MTV dengan mengusung tema "Kewajiban dan Hak Muslim/mah terhadap mualaf" yang dibawakan oleh Ustadz Salmin Syahron SAg berikut intisari dari isi ceramah beliau semoaga bermanfaat.

Kenapa sesorang bisa masuk Islam:

1. Dari Pengkajian sendiri atau Analisa Ilmu

contohnya banyak sekali mantan pendeta yang masuk Islama di karenakan ketidak
puasannya mereka atas agama yang mereka anut sehingga mereka mengkajinya dari
beberapa sumber baik itu Al-Quran Sendiri atau pun As Sunnah dan juga dari
beberapa buku atau kitab dan masih banyak lagi sehingga mereka membandingkan
agama yang mereka anut dengan Islam dan ternyata setelah di pelajari dengan
analisa yang sangat kuat mereka di berikan hidayah oleh Allah untuk kembali ke
kesucian dengan kembali Ke Dinul Islam seperti ustadjah Irene Handoyo dari
seorang
pendeta menjadi Ustadjah

2. Karena Mimpi

ketika sebelumnya dia tidak beragama islam dengan hidyah Allah orang tersebut
bermimpi menegani Islam bakhan mungkin di temukan dengan RAsulullah dalam
mimpinya sehingga ketika terbangun dari mimpi dia pun kembali kekesucian dan
beralih menuju ke Agama yang lurus Yaitu Islam.

3. Karena Nikah

Karena salah satu syarat pernikahaan orang Islam adalah kedua2nya harus menjadi
seorang muslimin atau muslimah jadi dengan otomatisnya bila calon kita non muslim
dia harus berpindah agama dahulu karena bila tidak itu merupakan suatu perjinahaan

Tantangan Bagi Seorang Mualaf:

1. Tantangan Pemahaman Agama
Jelas karena dalam islam sendiri banyak sekali tata cara dan mua'amalah yang harus di pelajari agar bagai mana memupuk keimanan seornag mualaf menjadi kuat dan paham betul mengenai islam sehingga ia tidak terjerumus kembali ke agam lain, hal ini bisa dilakukan dengan mengikuti kajian2 keagamaan baik secara bulanan, mingguan bahkan harian sehingga dengan cepat ia bisa memperkuat aqidahnya

2. Tantangan Keluarga

Adanya intervensi atau pengucilan dari keluraga dan hal ini sangat mungkin karena telah beda agama dengan keluarga sehingga semuanya serba di boikot,dan mungkn bisa diasingkan dari lingkungan. Nah kita sebagai sesama muslim dalam hal ini hanya bisa mendo'akannya dan meminta kepada Allah agar Aqidahnya tetap terjaga dan semakin meningkat

3. Tantanagan Ekonomi

Pemutusan kerja/ ataupun jatah finansial dari keluarganya di hentikan otomatis sebagia sesama muslim kita bersaudara dan disinilah kita berperan penting sebagai keluarga barunya harus siap mambantu memberikan sumbangan baik itu berupa pikiran
ataupun materil.

Mungkin hanya ini yang dapat saya tuliskan karena hanya ini yang saya daptkan dalam pegajian bualan dari MTV ini...

dan kepada Saudaraku muslimah nun jauh di sana "Tetaplah Berjuang...InsayaAllah Allah selalu Melindungi mu...baik dalam duka ataupun senang..Kita hrus tetap yakin karena itu adalah jalan Allah untukmu agar bisa selalu tetap istiqomah di jalan Allah...Kami disini salalu mendukungmu dan mendo'akan mu ...Allahu Akhbar..Allahu AKhbar..

Wassalam

buldanich
http://buldanich.blogspot.com

Minggu, 26 Juli 2009

Surat Untuk Ukhty Jenny Hamidah Nurhasanah

Dear Jenny,

Assalamu'alaykum ukhty

Maafkan aku jika engkau tak berkenan aku menulis ini, maafkan aku jika engkau tak ingin orang banyak tau tentang apa yang terjadi. Namun semoga engkau memaafkanku, saat engkau tau alasanku menulis ini kekhawatiran akan keselamatanmu sangat menyiksa hatiku.

Saat menulis ini , di sudut mataku telah mengambang butiran bening yang siap mengalir, aku menangis ukhty, saat aku menyadari bahwa engkau saudariku sedang di uji dengan ujian yang berat, saat engkau di hadapkan pada berbagai masalah karena keIslamanmu, sedang kami tidak berdaya di sini, aku menangis ukhty, saat aku sadar aku begitu merindukanmu.

Ku baca firman Allah dalam Al Qur'an surat Al Insyirah ayat 5 dan 6, "Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan" hingga dua kali berturut-turut Allah menegaskannya , betapa Dia ingin kita hamba-hamba Nya percaya bahwa kesulitan ini tidak akan lama.

Masih jelas kenangan itu, saat akhirnya penantian lamamu mengikrarkan syahadat di saksikan Allah dan kami terlaksana, saat akhirnya dunia menyaksikan bahwa engkau telah menjadi muslimah.

Masih jelas kenangan itu, saat aku dan akhwat lainnya memeluk erat dan mencium kedua pipimu, karena kami sadar engkau telah menjadi saudari kami karena Allah.

Masih jelas kenangan itu, saat orang-orang tertegun menjumpaimu di mushola untuk melaksanakan sholat lima waktu, dan aku tau ukhty , mereka turut terharu, betapa keisalamanmu telah menjadi cambuk tersendiri bagi keimanan kami untuk menjadi lebih baik.

Masih jelas kenangan itu, saat engkau mengangguk setuju bahwa Ramadhan tahun ini engkau harus bisa membaca Al Qur'an, dan kemudian engkau belajar mengeja huruf-huruf hijaiyah bersamaku sekali sore itu, tak putus do'aku ukhty , semoga Allah mengabulkan keinginanmu.

Masih jelas kenangan itu, saat engkau bercerita tentang syahidah yang rela di penggal oleh kedua orang tuanya demi keIslamannya, juga saat engkau bercerita menjadi ma'mum dalam barisan sholat di masjid Istiqlal, jauh sebelum ikrar syahadat engkau laksanakan, dan aku tau ukhty sejatinya engkau telah menjadi muslimah sejak lama.

Ukhty, begitu besar harapanku engkau membaca ini, engkau harus tau bahwa kami di sini tidak akan pernah menyerah memperjuangkan kebebasanmu memeluk agama Islam , bahwa do'a -do'a kami di iringi tetesan air mata ada di setiap sujud panjang kami, dan engkau harus percaya ukhty bahwa do'a para mukmin untuk mukmin lainnya di aminkan oleh malaikat dan Allah pasti mengabulkannya.

Jenny Hamidah Nurhasanah,
Subhanallah, indahnya nama itu ukhty, nama yang InsyaAllah akan turut menguatkan perjuanganmu untuk kembali kesini, untuk bersama kami kembali. Bersabarlah ukhty, kami menunggumu untuk melihat langsung saat engkau mengenakan jilbab merah ini.
Image and video hosting by TinyPic

Wassalamu'alaykum,

Saudarimu

NB. Jenny, engkau tidak lupa khan? kita akan ziarah ke Penyengat bersama , pekan ini?

Kamis, 02 Juli 2009

Alhamdulillah...Jenny Lee menjadi Jenny Hamidah Nurhasanah


Alhmdulillah Ya rabb...pagi ini dapat telepon dari senior saya menyampaikan kabar gembiranya bahwa rekan kerja kita ahwat Jenny Lee berubah nama menjadi Jenny Hamidah Nurhasanah yang tiada lain menjadi seorang Muslimah atau wanita muslim, Pak Azhari Abas selaku ketua MUI Btam yang telah mengislamkannya dan semoga semua apa yang telah dia cita..citakan tercapai dan selalu tetap istiqomah dengan keputusannya...mungkin saya pribadi belum begitu mengenal sosok seorang Jenny tapi awal perkenalan kami tidak lah terlalu susah malah karena dia sendiri seorang wanita yang gampang dan supel dalam bergaul, yang selalu tersenyum walaupun agak susah sih...he..he..(Itu Dulu...)dia sendiri adalah seorang wanita keturunan china atau thionghowa dan mungkin dengan hidayah Allah yang di berikan kepadanya melalui rekan atau kawan dekatnya dan seringnya dia membaca berbagai kisah mengenai Islam dan saya sendiri pernah mendengar dia sering menjalankan puasa pas umat muslim menjalankan puasa Ramadhan. Suatu Hari pernah dia meminta saya agar klo ada artikel islami di kirim ke alamat emailnya dan mungkin inialah yang namanya hidayah, karena selain kepada saya mungkin dia sering membaca dan menerima beberapa tulisan mengenai islam dari rekan kerja yang lain...Mungkin Hanya Ini dulu yang baru bisa saya Sampaikan lain waktu saya sambung lagi...Wassalam..

"SEMOGA AHWAT MENJADI SEORANG WANITA SHOLEHAH DAN SELALU BERKOMITMEN DAN TETAP ISTIKOMAH DENGAN MENJALANKAN KEHIDUPAN YANG BARU YANG PUTIH, SUCI DAN BERSIH BAGAIKAN SEORANG BAYI YANG BARU LAHIR DARI RAHIM SORANG IBU...ALLAHU AKHBAR...ALLAHU AKHBAR..DAN JANGAN LUPA TERUS BERUSAHA UNTUK MENJADI WANITA MUSLIMAH YANG SHOLEHAH DAN SELALU MENJAGA AURAT DARI PANDANGAN KAUM ADAM JANGAN SAMPAI MENGUMBARNYA"

Senin, 15 Juni 2009

Pembentukan Kepengurusan MTV 2009

Assalamualaikum Wrwb,

Kami pengurus MTV di sekupang tadi siang mengadakan pertemuan untuk memilih
ketua dan wakil ketua MTV sebagai pengganti mas Agus dan Sandi.
Alhamdulillah untuk posisi ketua dan wakil ketua di MTV sudah di putuskan
yaitu untuk ketua mas Rokhadi dan wakilnya mas Nurul fuadi.

Pertemuan ini di hadiri oleh :
Sandi Irawan,
Netty Yulianti,
Sutini,
Nurul Fuadi,
Rokhadi,
Asnan Rifai,
M Efendi.

Yang mewakili pengurus dan anggota MTV di sekupang yang sudah di bicarakan
dengan pengurus lainnya di BTC.
jadi untuk kepengurusan selanjutnya,selepas saya tidak di Volex lagi adalah
sebagai berikut.

(See attached file: pengurus MTV.doc)

Demikian pemberitahuan ini saya sampaikan agar diketahui oleh semua.
Wasalamualaikum wrwb

Senin, 04 Mei 2009

Tugas Wanita Berdasarkan Hadist Nabi Muhammad SAW

Suatu saat Rosulullah di tanya oleh Asma' binti Zaid bin Sakan Al-Anshari. " Ya Rosulullah, saya adalah wakil-wakil wanita di belakangku, kaum Muslimat secara keseluruhan dan istri-istri orang mukmin. Mereka bertanya seperti yang akan ku tanyakan kepadamu, pandangan mereka seperti pandangan saya, suara saya adalah suara mereka. Sesungguhnya Allah mengutus Anda untuk kaum laki-laki dan kaum wanita . Kami beriman dan akan mengikuti semua ajaran Anda. Ya Rosulullah kami kaum wanita merasa segala-galanya serba terbatas , hanya duduk di rumah sebagai obyek penyaluran keinginan lelaki dan mengandung anak-anak mereka. Sebaliknya laki-laki dapat berkumpul , shalat berjamaah , mendatangi jenazah, berjihad, dan sebagainya. Bila mereka pergi berjihad kami hanya tinggal di rumah memelihara anak-anak dan harta mereka , Wahai Rosulullah , apakah kami mendapatkan bagian dari pahala mereka?"

Rosulullah takjub mendengar pertanyaan kritis dari wanita yang di wakili Asma'. Beliau kemudian menoleh kepada para sahabat sambil berkata "Apakah kalian pernah mendengar perkataan wanita lebih baik dari ini dengan pengetahuan agamanya yang begitu dalam?"

"Tidak ya Rosulullah" jawab para sahabat. Kemudian Rosulullah menjawab " Wahai Asma' , beritahukanlah kepada wanita-wanita yang kau wakili bahwa pergaulannya yang sangat baik kepada suaminya, berusaha mendapatkan keridaan suaminya dan mengikuti jejaknya yang baik akan mengimbangi pahala yang di dapat kaum lelaki . Pahala wanita yang berada di rumah sama besarnya dengan pahala lelaki yang berjuang dan berbuat di luar rumah. Itu pahala bagi kaum wanita yang taat dan patuh kepada suami mereka . Maka pergilah engkau sekarang dan beritahu wanita-wanita yang kau wakili tentang itu!"

Dari sabda Rosulullah itu di petik dasar yang sangat berharga mengenai pembagian tugas antara kaum wanita dan kaum lelaki , yakni :
1. Tugas hakiki kaum istri adalah mengabdi, menjaga , dan melayani suami, memperhatikan hal-ihwal dirinya.
2. Mendidik dan mengasuh anak-anak
3. Menjadi ratu rumah tangga yang berperan penting dalam kerajaannya (rumahnya). Peranan dan tugasnya menghantarkan anggota keluarga menuju kebahagiaan sejati.

Di kutip dari buku "Perempuan-perempuan Al Qur'an" hal 25-26 oleh Dr. Abdurrahman Umairah, penerbit Himmah Publishing House

Post by Tini Syifa

Rabu, 29 April 2009

Mengapa Babi Haram...?

Ada orang asing (ilmuwan) bertanya kepada seorang Ulama mengenai hewan babi.
Ilmuwan : Haramnya hewan babi bagi umat Muslim adalah disebabkan karena banyaknya parasit Dan kotoran dalam hewan ini. Dengan semakin canggihnya ilmu kedokteran, bukannya mungkin nantinya hewan babi dapat dibersihkan dari Virus Dan parasit yang mematikan ini? Apakah nantinya hewan babi yang bersih akan menjadi halal?

Ulama : Haramnya babi bukan karena hal itu saja. Tetapi Ada sifat Babi yang sangat diharamkan untuk umat Islam?

Ilmuwan : Apakah itu?

Ulama : Coba anda buat 2 (dua) kandang.
Dimana 1 (satu) kandang isi dengan 2 (dua) ekor ayam jantan Dan 1 (satu) ekor ayam betina.
1 (satu) kandang lagi isi dengan 2 (dua) ekor babi jantan Dan 1 (satu) ekor babi betina.
Apakah yang terjadi pada masing2 kandang tersebut? Bisakah anda menerkanya!! !

Ilmuwan : Tidak bisa!!!!????

Ulama : Mari Kita lihat bersama-sama sekarang.
Pada kandang pertama dimana Ada 2 (dua) ekor ayam jantan Dan 1 (satu) ekor
Ayam betina, yang terjadi adalah 2 (dua) ekor ayam jantan tersebut
Berkelahi dahulu untuk memperebutkan 1 (satu) ekor ayam betina tersebut sampai Ada
Yang menang Dan kalah. Dan itu sesuai dengan Kodrat Dan Fitrah manusia diciptakan Allah SWT.

Ilmuwan : Pada kandang Babi?

Ulama : Ini yang menarik. Pada kandang kedua, yaitu kandang berisi 2(dua) ekor babi jantan Dan 1 (satu) ekor babi betina. Ternyata 2 (dua) ekor babi jantan tidak berkelahi untuk memperebutkan 1 (satu) ekor babi betina,tetapi yang terjadi adalah 2 (dua) ekor babi jantan tersebut malahan menyetubuhi secara beramai-ramai 1 (satu) ekor babi betina tersebut Dan juga terjadi hubungan Homoseksual antara kedua ekor babi jantan setelah selesai dengan is betina. Hal inilah yang jelas2 bertentangan dengan Fitrah umat manusia.Bilamana umat Islam ikut2an memakan babi maka ditakutkan umat Islam akan mempunyai sifat Dan karateristik seperti babi ini.

Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma'in, Wallahu A'lam Bish-shawab.

"Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan)yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, Dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, Dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala.
Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah Kefasikan. Pada Hari ini orang-orang kafir telah putus ASA untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut. Kepada mereka Dan takutlah kepada-Ku. Pada Hari telah Ku-sempurnakan untuk Kamu agamamu, Dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, Dan telah Ku-ridhlai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang". ( QS. Al-Maidah (5) : 3).

Mengapa Islam mengharamkan Babi (Terjemahan) Berikut ini tulisan mengenai pengharaman darah Dan babi dalam Islam, diulas dari sudut pandang Logika Dan ilmu Kesehatan.

Bob: Tolong beritahu saya, mengapa seorang Muslim sangat mementingkan
Mengenai kata-kata "Halal" Dan "Haram"; apa arti dari kata-kata tersebut?

Yunus: Apa-apa yang diperbolehkan diistilahkan sebagai Halal, Dan apa-apa yang tak diperbolehkan diistilahkan sebagai Haram, Dan Al-Qur'an lah yang menggambarkan perbedaan antara keduanya.

Bob: Dapatkah anda memberikan contoh?
Yunus: Ya, Islam telah melarang segala macam darah. Anda akan sependapat bahwa analisis kimia dari darah menunjukkan adanya kandungan yang tinggi dari uric acid (asam urat?), suatu senyawa kimia yang bisa berbahaya bagi kesehatan manusia.

Bob: Anda benar mengenai sifat beracun dari uric acid, dalam tubuh manusia, senyawa ini dikeluarkan sebagai kotoran, Dan dalam kenyataannya Kita diberitahu bahwa 98% dari uric acid dalam tubuh, dikeluarkan dari dalam darah oleh Ginjal, Dan dibuang keluar tubuh melalui air seni.

Yunus: Sekarang saya rasa anda akan menghargai metode prosedur khusus dalam penyembelihan hewan dalam Islam.

Bob: Apa maksud anda?

Yunus: Begini… seorang penyembelih, selagi menyebut nama dari Yang Maha Kuasa, membuat irisan memotong urat nadi leher hewan, sembari membiarkan urat-urat Dan organ-organ lainnya utuh.

Bob: Oh begitu… Dan hal ini menyebabkan kematian hewan karena kehabisan darah dari tubuh, bukannya karena cedera pada organ vitalnya.

Yunus: Ya, sebab jika organ-organ, misalnya jantung, hati, atau otak dirusak, hewan tersebut dapat meninggal seketika Dan darahnya akan menggumpal dalam urat-uratnya Dan akhirnya mencemari daging. Hal tersebut mengakibatkan daging hewan akan tercemar oleh uric acid, sehingga menjadikannya beracun; hanya pada masa kini lah, para ahli makanan baru
Menyadari akan hal ini.

Bob: Selanjutnya, selagi masih dalam topik makanan; Mengapa para Muslim melarang pengkonsumsian daging babi, atau ham, atau makanan lainnya yang terkait dgn babi ?

Yunus: Sebenarnya, diluar dari larangan Al-Qur'an dalam pengkonsumsian babi, bacon; pada kenyataannya dalam Bible juga, pada Leviticus bab 11, ayat 8, mengenai babi, dikatakan, "Dari daging mereka (dari "swine", nama lain buat "babi") janganlah kalian makan, dan dari bangkai mereka, janganlah kalian sentuh; mereka itu kotor buatmu."Lebih lanjut lagi, apakah anda tahu kalau babi tidak dapat disembelih di leher karena mereka tidak memiliki leher; sesuai dengan anatomi alamiahnya ?
Muslim beranggapan kalau babi memang harus disembelih dan layak bagi konsumsi manusia, tentu Sang Pencipta akan merancang hewan ini dengan memiliki leher. Namun diluar itu semua, saya yakin anda tahu betul mengenai efek-efek berbahaya dari komsumsi babi, dalam bentuk apapun, baik itu pork chops, ham, atau bacon.

Bob: Ilmu kedokteran mengetahui bahwa ada resiko besar atas banyak macam penyakit. Babi diketahui sebagai inang dari banyak macam parasit dan penyakit berbahaya.

Yunus: Ya, dan diluar itu semua, sebagaimana kita membicarakan mengenai kandungan uric acid dalam darah, sangat penting untuk diperhatikan bahwa sistem biochemistry babi mengeluarkan hanya 2% dari seluruh kandungan uric acidnya, sedangkan 98% sisanya tersimpan dalam tubuhnya.

Konsumen daging babi sering mengeluhkan bau pesing pada daging babi.
Nah, ternyata menurut penelitian ilmiah, hal tsb. disebabkan karena praeputium babi sering bocor, sehingga urine babi tsb.merembes ke daging.

Lemak punggung babi tebal.

1. Babi memiliki back fat (lemak punggung) yang lumayan tebal.
2. Konsumen babi sering memilih daging babi yg lemak punggungnya tipis,
3. karena semakin tipis lemak punggungnya, dianggap semakin baik kualitasnya.
4. Sifat lemak punggung babi adalah mudah mengalami oxidative rancidity, shg. secara struktur kimia sudah tidak layak dikonsumsi.

Fakta-fakta yang membuat seseorang harus segera menjauhi babi

1. Babi adalah hewan yang kerakusannya dalam makan tidak tertandingi hewan lain. Ia makan semua makanan di depannya.
2. Jika perutnya telah penuh atau makanannya telah habis, ia akan memuntahkan isi perutnya dan memakannya lagi, untuk memuaskan kerakusannya. Ia tidak akan berhenti makan, bahkan memakan muntahannya.
3. Ia memakan semua yang bisa dimakan di hadapannya. Memakan kotoran apa pun di depannya, entah kotoran manusia, hewan atau tumbuhan, bahkan memakan kotorannya sendiri, hingga tidak ada lagi yang bisa dimakan di hadapannya.
4. Kadang ia mengencingi kotoranya dan memakannya jika berada di hadapannya, kemudian memakannya kembali.
5. Ia memakan sampah, busuk-busukan, & kotoran hewan.
6. Babi adalah hewan mamalia satu-satunya yang memakan tanah, memakannya dalam jumlah besar & dalam waktu lama, jika dibiarkan.
7. Kulit orang yang memakan babi akan mengeluarkan bau yang tidak sedap.
8. Penelitian ilmiah modern di 2 negara Timur & Barat, yaitu Cina dan Swedia :

Cina (mayoritas penduduknya penyembah berhala) & Swedia (mayoritas penduduknya sekuler) menyatakan: "Daging babi merupakan merupakan penyebab utama kanker anus & kolon".

* Persentase penderita penyakit ini di negara-negara yang penduduknya memakan babi, meningkat secara drastis.
* Terutama di negara-negara Eropa, dan Amerika, serta di negara-negara Asia seperti Cina dan India ).
* Sementara di negara-negara Islam, persentasenya amat rendah, sekitar 1/1000.
* Hasil penelitian ini dipublikasikan pada 1986, dalam Konferensi Tahunan Sedunia tentang Penyakit Alat Pencernaan, yang diadakan di Sao Paulo . Babi banyak mengandung parasit, bakteri, bahkan virus yang berbahaya, sehingga dikatakan sebagai Reservoir Penyakit, seperti : Virus Encephalitis, Virus Ebola, Virus H5N1, cacing pita, dll.

Http://Lintasberita .com

Rabu, 01 April 2009

Pencetus Pertama Maulid Nabi -shollallahu alaihi wa sallam-



Pencetus Pertama Maulid Nabi -shollallahu alaihi wa sallam-
Oleh : Abu Abdirrahman Bin Thoyyib Lc.
A. Sejarah Perayaan Maulid
Diantara perayaan-perayaan bid’ah yang diadakan oleh kebanyakan kaum muslimin adalah perayaan maulid Nabi - shollallahu alaihi wa sallam-. Bahkan maulid Nabi ini merupakan induk dari maulid-maulid yang ada seperti maulid para wali, orang-orang sholeh, ulang tahun anak kecil dan orang tua. Maulid-maulid ini adalah perayaan yang telah di kenal oleh masyarakat sejak zaman dahulu. Dan perayaan ini bukan hanya ada pada masyarakat kaum muslimin saja tapi sudah di kenal sejak sebelum datangnya Islam. Dahulu Raja-Raja Mesir (yang bergelar Fir’aun) dan orang-orang Yunani mengadakan perayaan untuk Tuhan-Tuhan mereka,[1] demikian pula dengan agama- agama mereka yang lain.
Lalu perayaan-perayaan ini di warisi oleh orang-orang Kristen, di antara perayaan-perayaan yang penting bagi mereka adalah perayaan hari kelahiran Isa al-Masih -alaihi salam-, mereka menjadikannya hari raya dan hari libur serta bersenang-senang. Mereka menyalakan lilin-lilin, membuat makanan-makanan khusus serta mengadakan hal-hal yang diharamkan.
Kemudian sebagian orang yang menisbatkan dirinya kepada agama Islam ini menjadikan hari kelahiran Nabi - shollallahu alaihi wa sallam- sebagai hari raya yang diperingati seperti orang-orang Kristen yang menjadikan hari kelahiran Isa al-Masih sebagai hari raya mereka. Maka orang-orang tersebut menyerupai orang-orang Kristen dalam perayaan dan peringatan maulid Nabi yang diadakan setiap tahun.
Dari sinilah asal mula maulid Nabi sebagaimana yang dikatakan oleh as-Sakhawi : “Apabila orang-orang salib/kristen menjadikan hari kelahiran Nabi mereka sebagai hari raya maka orang Islam pun lebih dari itu” (at-Tibr al- Masbuuk Fii Dzaiissuluuk oleh as-Sakhawi)
Inilah teks penyerupaan dengan orang-orang Kristen. Sesungguhnya perayaan maulid Nabi ini menyerupai orang- orang Kristen, padahal “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum maka dia termasuk kaum itu” (HR. Abu Daud, Ahmad dan dishahihkan oleh al-Albani dalam Irwaul Gholil 5/109.) Dan inilah yang dikabarkan serta yang dikhawatirkan oleh Nabi -shollallahu alaihi wa sallam-: “Sesungguhnya kalian akan mengikuti jalan-jalan orang
sebelum kalian sedikit demi sedikit sampai seandainya mereka masuk kelubang biawak kalian juga akan mengikuti mereka.” (HR. Bukhari dan Muslim)
B. Siapa Orang Pertama Yang Mengadakan Maulid Nabi -shollallahu alaihi wa sallam- Dalam Sejarah Islam?
Para Ulama yang mengingkari perayaan bid’ah ini telah sepakat, demikian juga dengan orang-orang yang mendukung acara bid’ah ini bahwa Nabi -shollallahu alaihi wa sallam- tidak pernah merayakan maulidnya dan juga tidak pernah menganjurkan atau memerintahkan hal ini. Para sahabat beliau, para tabi’in dan tabi’ut tabi’in yang merupakan orang-orang terbaik umat ini serta yang paling bersemangat mengikuti Sunnah Nabi -shollallahu alaihi wa sallam- mereka semuanya tidak pernah merayakan maulid.
Tiga generasi umat Islam yang telah di rekomendasi oleh Nabi -shollallahu alaihi wa sallam- berlalu dan tidak di temui pada saat-saat itu perayaan-perayaan maulid ini. Tapi ketika Daulah Fatimiyyah di Mesir berdiri pada akhir abad keempat muncullah perayaan atau peringatan maulid Nabi -shollallahu alaihi wa sallam- yang pertama dalam sejarah Islam,[2] sebagaimana hal ini dikatakan oleh al-Migrizii [3] dalam kitabnya “Al-Mawa’idz wal i’tibar bidzikri al-Khuthoth wal Aatsar” : Dahulu para Kholifah/penguasa Fatimiyyin selalu mengadakan perayaan-perayaan setiap tahunnya, diantaranya adalah perayaan tahun baru, Asy-Syura, Maulid Nabi -shollallahu alaihi wa sallam-, Maulid Ali bin Abi Thalib a, Maulid Hasan dan Husein, Maulid Fatimah dll. (Al-Khuthoth 1/490)
C. Kilas Balik Pelopor Pertama Maulid Nabi -shollallahu alaihi wa sallam-
Pada tahun 317 H muncul di Maroko sebuah kelompok yang di kenal dengan Fatimiyyun (pengaku keturunan Fatimah binti Ali bin Abi Tholib) yang di pelopori oleh Abu Muhammad Ubeidullah bin Maimun al-Qoddah. Dia adalah seorang Yahudi yang berprofesi sebagai tukang wenter, dia pura-pura masuk ke dalam Islam lalu pergi ke Silmiyah negeri Maroko. Kemudian dia mengaku sebagai keturunan Fatimah binti Ali bin Abi Tholib dan hal ini pun
di percaya dengan mudah oleh orang-orang di Maroko hingga dia memiliki kekuasaan.
Ibnu Kholkhon[4] berkata tentang nasab Ubeidillah bin Maimun al-Qoddah : “Semua Ulama sepakat untuk mengingkari silsilah nasab keturunannya dan mereka semua mengatakan bahwa, semua yang menisbatkan dirinya kepada Fatimiyyun adalah pendusta. Sesungguhnya mereka itu berasal dari Yahudi dari Silmiyah negeri Syam dari keturunan al-Qoddah. Ubeidillah binasa pada tahun 322 H, tapi keturunannya yang bernama al-Mu’iz bisa
berkuasa di Mesir dan kekuasan Ubeidiyyun atau Fatimiyyun ini bisa bertahan hingga 2 abad lamanya hingga mereka dibinasakan oleh Sholahuddin al-Ayubi pada tahun 546 H.” [5]
Perlu diketahui bahwa Maimun al-Qoddah ini adalah pendiri madzhab/aliran Bathiniyyah yang didirikan untuk menghancurkan Islam dari dalam. Aqidah mereka sudah keluar dari Islam bahkan mereka lebih sesat dan lebih berbahaya dari Yahudi dan Nasrani. Tidak ada yang bisa membuktikan akan hal ini kecuali sejarah mereka yang bengis dan kejam terhadap kaum muslimin, diantaranya : pada tahun 317 H ketika mereka telah sangat berkuasa
dan bisa sampai ke Ka’bah mereka membunuh jama’ah haji yang sedang berthowaf pada hari Tarwiyah (8 Dzulhijjah). Mereka jadikan Masjid Haram dan Ka’bah lautan darah di bawah kepemimpinan dedengkot mereka Abu Thohir al-Janaabi.
Abu Thohir ketika pembantaian ini duduk di atas pintu Ka’bah menyaksikan pembunuhan terhadap kaum muslimin/jama’ah haji di Masjid Haram dan dibulan haram/suci. Dia mengatakan : “Akulah Allah, Akulah Allah, Akulah yang menciptakan dan Akulah yang membinasakan” -Mahasuci Allah dari apa yang ia katakan -. Tidak ada seorang
yang thowaf dan bergantung di Kiswah Ka’bah melainkan mereka bunuh satu persatu.
Setelah itu mereka buang jasad-jasad tersebut ke sumur zam-zam. Dan mereka cungkil pintu Ka’bah dan mereka sobek kiswah Ka’bah serta mereka ambil hajar aswad dengan paksa. Pemimpin mereka (Abu Thohir) ketika melakukan hal tersebut dia mengatakan : “Dimana itu burung (Ababil), mana itu batu-batu yang (di buat melempar Abrahah)???” Mereka menyimpan hajar aswad di Mesir selama 22 tahun.[6] Ini adalah gambaran
singkat kekufuran Bathiniyyah
D. Bagaimana Pendapat Ulama Tentang Kelompok Bathiniyyah (Fatimiyyun)???
Imam Abdul Qohir al-Baghdady (meninggal tahun 429 H) -rahimahullah- berkata : “Madzhab Bathiniyyah bukan dari Islam, tapi dia dari kelompok Majusi (penyembah api)[7]. Beliau juga berkata : “Ketahuilah bahwa bahayanya Bathiniyyah ini terhadap kaum muslimin lebih besar dari pada bahayanya Yahudi, Nasrani, Majusi serta dari semua orang kafir bahkan lebih dahsyat dari bahayanya Dajjal yang akan muncul di akhir zaman.” [8]
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah -rahimahullah- mengatakan : “Sesungguhnya Bathiniyyah itu orang yang paling fasik dan kafir. Barangsiapa yang mengira bahwa mereka itu orang yang beriman dan bertakwa serta membenarkan silsilah nasab mereka (pengakuan mereka dari keturunan ahli bait/Ali bin Abi Tholib,-pent) maka orang tersebut telah bersaksi tanpa ilmu. Allah berfirman :
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak memiliki pengetahuan tentangnya” (QS. Al-Isra: 36)
Dan Allah berfirman :
“Kecuali orang yang bersaksi dengan kebenaran sedang dia mengetahui” (QS.Az-Zukhruf : 86)
Para Ulama telah sepakat bahwa mereka adalah orang-orang zindik dan munafik. Mereka menampakkan ke- Islaman dan menyembunyikan kekufuran. Para Ulama juga sepakat bahwa pengakuan nasab mereka dari silsilah ahlul bait tidaklah benar. Para Ulama juga mengatakan bahwa mereka itu berasal dari keturunan Majusi dan Yahudi. Hal ini sudah tidak asing lagi bagi Ulama dari setiap madzhab baik Hanafiyah, Malikiyah, Syafi’iyah, maupun Hanabilah serta ahli hadits, ahli kalam, pakar nasab dll (Majmu Fatawa oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah 35/120-132)
Kesimpulan :
Jadi pelopor bid’ah maulid Nabi -shollallahu alaihi wa sallam- adalah kelompok Bathiniyyah [9] yang mereka
mempunyai cita-cita untuk merubah agama Islam ini dan memasukkan hal-hal yang bukan dari agama agar
menjauhkan kaum muslimin dari agama yang benar ini. Menyibukkan manusia dari bid’ah (perayaan-perayaan
bid’ah seperti maulid) adalah salah satu jalan yang mudah untuk mematikan Sunnah Nabi -shollallahu alaihi wa
sallam- dan menjauhkan manusia dari syari’at Allah. [10]
——————————————————-
1. Al-Adab Al-Yunaani Al-Qodim…oleh DR Ali Abdul Wahid Al-Wafi hal. 131.
2. Al-A’yad wa atsaruha alal Muslimin oleh DR. Sulaiman bin Salim As-Suhaimi hal. 285-287.
3. Dia adalah pendukung kelompok Ubeid Al-Qoddah (Ubeidyyin). Dia bernama Ahmad bin Ali bin abdul Qodir bin
Muhammad bin Ibrahim al-Husaini al-Ubeidi. Lahir pada tahun 766 H.
4. Dia adalah Ahmad bin Muhammad bin Ibrahim bin Kholkhon, pengikut madzhab Syafi’i. Dia dilahirkan tahun 608
H. Seorang ahli sastra Arab dan penyair. Beliau meninggal pada tahun 681 H dan disemayamkan di Damaskus
(Pent).
5. Lihat Firoq Mu’ashiroh oleh DR Gholib Al-’Awajih 2/493-494. Perlu diketahui bahwa kelompok Bathiniyah ini
memiliki beberapa nama / sekte. Diantaranya : Nushairiyah, Duruz, Qoromithoh (Ubeidiyyin/Fathimiyyin),
Ibahiyah, Isma’iliyah dll.
6. Lihat Bidayah wan Nihayah hal. 160-161 oleh Ibnu Katsir.
7. Al-Farqu bainal Firoq oleh al-Baghdady hal. 22
8. Ibid hal.282
9. Ini pendapat yang kuat. Adapun yang mengatakan bahwa maulid tersebut dimulai tahun 604 H oleh Malik
Mudoffar Abu Sa’id Kukburi maka ini tidak menafikan hal diatas karena awal maulid tahun 604 H ini di Mushil saja,
adapun secara mutlak maka Bathiniyyahlah pencetus pertama Maulid Nabi -shollallahu alaihi wa sallam- didunia,
khususnya di Mesir. (Lihat kitab “Al-Bida’ Al-Hauliyah” dan “Al-A’yad wa Atsaruha).
10 “Al-Bida’ Al-Hauliyah” Hal. 145, oleh Abdullah bin Abdul Aziz at-Tuwaijiry
Majalah Adz-Dzakhiirah Al-Islamiyyah Ed 14, hal. 10-12

Sumber : http://ibnuramadan.wordpress.com/2009/03/18/pencetus-pertama-maulid-nabi-shollallahu-alaihi-wa-
sallam/
--
Jika ilmu yang engkau miliki berbeda dengan hukum yang Allah tetapkan, Gantilah hukum Allah agar sesuai dengan ilmu-mu sebagaimana yahudi telah melakukannya, Atau engkau tambahlah agar hukum yang Allah tetapkan agar lebih bervariasi sebagaimana nashrani
melakukannya, Namun jika engkau muslim kewajibanmu hanya sami'na wa atha'na tidak perlu mengurangi apalagi menambah.
http://baiturrahmah.blogsome.com/

dari milis myqurn