Search For Islam

Sabtu, 08 Maret 2008

Bersabarlah, jangan bersedih wahai saudaraku

اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَالْعَجْزِ وِالْكَسَلِ وَالْبُخْلِ وَالْجُبْنِ وَضَلَعِ الدَّيْنِ وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ
"Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari gundah gulana, sedih, lemah, malas, kikir, penakut, terlilit hutang dan dari tekanan/penindasan orang lain." (HR. Al-Bukhariy 7/158 dari Anas radhiyallahu 'anhu) Ilmu adalah Pengganti Segala Kelezatan Di antara hal yang bisa menghibur seseorang ketika mengalami kesepian atau ketika sedang dilanda kesedihan adalah menuntut ilmu dan senantiasa bersama ilmu. Berkata Al-Imam Al-Mawardiy: "Ilmu adalah pengganti dari segala kelezatan dan mencukupi dari segala kesenangan…. Barangsiapa yang menyendiri dengan ilmu maka kesendiriannya itu tidak menjadikan dia sepi. Dan barangsiapa yang menghibur diri dengan kitab-kitab maka dia akan mendapat kesenangan…. Maka tidak ada teman ngobrol sebaik ilmu dan tidak ada sifat yang akan menolong pemiliknya seperti sifat al-hilm (sabar dan tidak terburu-buru)." (Adabud Dunya wad Diin hal.92, dari Aadaabu Thaalibil 'Ilmi hal.71) Duhai kiranya kita dapat mengambil manfaat dari ilmu yang kita miliki sehingga kita tidak akan merasa kesepian walaupun kita sendirian di malam yang sunyi tetapi ilmu itulah yang setia menemani. Contoh Orang-orang yang Sabar Cobaan yang menimpa kita kadang-kadang menjadikan kita bersedih tetapi hendaklah kesedihan itu dihadapi dengan kesabaran dan menyerahkan semua permasalahan kepada Allah, supaya Dia menghilangkan kesedihan tersebut dan menggantikannya dengan kegembiraan. Allah berfirman mengisahkan tentang Nabi Ya'qub: وَتَوَلَّى عَنْهُمْ وَقَالَ يَاأَسَفَى عَلَى يُوسُفَ وَابْيَضَّتْ عَيْنَاهُ مِنَ الْحُزْنِ فَهُوَ كَظِيمٌ(84) قَالُوا تَاللَّهِ تَفْتَأُ تَذْكُرُ يُوسُفَ حَتَّى تَكُونَ حَرَضًا أَوْ تَكُونَ مِنَ الْهَالِكِينَ(85) قَالَ إِنَّمَا أَشْكُو بَثِّي وَحُزْنِي إِلَى اللَّهِ وَأَعْلَمُ مِنَ اللَّهِ مَا لاَ تَعْلَمُونَ(86)"Dan Ya`qub berpaling dari mereka (anak-anaknya) seraya berkata: "Aduhai duka citaku terhadap Yusuf", dan kedua matanya menjadi putih karena kesedihan dan dia adalah seorang yang menahan amarahnya (terhadap anak-anaknya). Mereka berkata: "Demi Allah, senantiasa kamu mengingati Yusuf, sehingga kamu mengidapkan penyakit yang berat atau termasuk orang-orang yang binasa." Ya`qub menjawab: "Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku, dan aku mengetahui dari Allah apa yang kalian tiada mengetahuinya." (Yuusuf:84-86) Allah juga berfirman mengisahkan tentang Maryam: فَحَمَلَتْهُ فَانْتَبَذَتْ بِهِ مَكَانًا قَصِيًّا(22) فَأَجَاءَهَا الْمَخَاضُ إِلَى جِذْعِ النَّخْلَةِ قَالَتْ يَالَيْتَنِي مِتُّ قَبْلَ هَذَا وَكُنْتُ نَسْيًا مَنْسِيًّا(23) فَنَادَاهَا مِنْ تَحْتِهَا أَلاَّ تَحْزَنِي قَدْ جَعَلَ رَبُّكِ تَحْتَكِ سَرِيًّا(24) وَهُزِّي إِلَيْكِ بِجِذْعِ النَّخْلَةِ تُسَاقِطْ عَلَيْكِ رُطَبًا جَنِيًّا(25)"Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh. Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, ia berkata: "Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi sesuatu yang tidak berarti, lagi dilupakan." Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: "Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu. Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu." (Maryam:22-25) Semoga Allah Ta'ala menjadikan kita sebagai orang-orang yang sabar dan istiqamah dalam menjalankan syari'at-Nya, amin. Wallaahu A'lam. (Dikutip dari Bulletin Al Wala' wa Bara', Edisi ke-4 Tahun ke-3 / 17 Desember 2004 M / 05 Dzul Qo'dah 1425 H . Judul asli Janganlah Bersedih Wahai Saudaraku. Diterbitkan Yayasan Forum Dakwah Ahlussunnah Wal Jamaah

Senin, 03 Maret 2008

Indahnya berbagi

Beberapa bulan yang lalu Majelis Taqlim Volex membuat sebuah kegiatan Outbond / Rihlah di suatu tempat wisata di Sekupang, yang lebih kita kenal dengan nama Tanjung Pinggir, acara yang dilaksanakan dari pagi hingga sore memberikan kesan yang sangat berarti karena antusias jemaah dalam mengikuti seluruh acara yang telah diformat rapi oleh panitia pelaksana, sayangnya pada kesempatan tersebut saya tidak bisa hadir karena berbenturan dengan jadwal yang telah lebih dahulu masuk di agenda. Dari cerita para jemaah yang mengikuti outbond, saya bisa mengambil kesimpulan bahwa kegiatan tersebut sangat disukai jemaah untuk saling berakrab-ria, refreshing serta memupuk semangat ukhuah mereka sehingga bisa mengenal antara satu dengan lain. Mungkin disebabkan adanya kegiatan-kegiatan lain sehingga tidak semua jemaah MTV bisa mengikuti kegiatan Outbond tersebut walau undangan telah disebarkan seminggu sebelum acara berlangsung.

Kali ini MTV kembali mengadakan kegiatan “outbond” yang bertemakan Indahnya Berbagi, MTV mengunjungi Panti asuhan At Tamadun di bawah asuhan Hj, Sa’diah yang terletak di Tanjung Riau Sekupang, kunjungan ini bukan sekedar mengunjungi dalam arti melihat-lihat, tapi sekali lagi panitia bekerja sama dengan para pengasuh Panti sehingga mampu menampilkan acara silaturahmi yang terkesan ‘hidup dan hangat’.
Siang hari di panti, dipenuhi dengan tingkah laku anak-anak panti membuat kami meramu nilai rasa tersendiri, ada seberkas harapan yang hendak kami gapai melihat kondisi dan keterbatasan yang selama ini mereka rasakan. Rasa ingin lebih berbagi dengan mereka yang ditakdirkan menjalani hidup yang serba terbatas, bukan hanya dari segi materi tapi kehangatan keluarga yang mungkin tidak pernah sama sekali mereka rasakan, dan dari obrolan-obrolan antara Jemaah MTV dengan para anak asuh, kami ikut merasakan betapa bersyukurnya mereka tinggal di dalam panti dibandingkan anak-anak yang seusia mereka terpaksa hidup dan bekerja di jalanan. Di sini mereka dilatih untuk mandiri, dengan berbagai ilmu dan kegiatan yang akan berguna kelak dikemudian hari.
Di kesempatan itu juga kami selingi dengan memberi santunan yang dititipkan oleh jemaah Taqlim dari PT. Mcdermot, Batu Ampar yang rutin menyisihkan pendapatan mereka setiap bulan untuk ikut berbagi dengan kaum duafa. Sumbangan tersebut memang tidak bisa mengubah mereka menjadi lebih ‘ada’, tapi berharap semangat berbagi dan saling membantu tak pernah luntur dalam diri kami masing masing, baik para jemaah MTV maupun mereka yang tinggal di sana.
Di akhir kunjungan kami juga menyempatkan diri untuk melihat-lihat kondisi di sekeliling panti, bangunan yang tersusun di atas tanah yang kami perkirakan seluas 650 M2 ( maaf, dihitung secara kasat mata saja ) itu tertata kokoh menampung para yatim,piatu dan duafa yang tinggal di sana. Dibelakang ruangan yang kami tempati untuk acara tadi berdiri bangunan setengah jadi yang merupakan pengembangan tanah yang rencananya akan dijadikan ruangan untuk pesantren. Pengasuh panti juga mengatakan bahwa tanah yang terletak di sebelah kanan panti akan di lepas dengan harga Rp.55 Juta, dan saat ini pengasuh panti masih berharap agar tanah tersebut bisa mereka tebus untuk perluasan lokasi, tentu saja hal ini bisa diperoleh melalui uluran tangan-tangan para dermawan ( is that you ? ). Berbeda dengan perbatasan-perbatasan yang terletak di samping dan dibelakang panti, di depan panti merupakan jalan raya yang tak kalah sibuknya dengan jalan raya yang ada di Batam, karena jalan tersebut akan mengantar kita ke pantai Marina juga beberapa resort yang kita kenal yang berada disana.
Kami kembali ke rumah dengan penuh doa dan harapan agar kelak mereka yang diasuh dan dibesarkan disana dengan segala kekurangan dan keterbatasan menjadi hamba hamba Allah yang bertanggung jawab pada kehidupan dunia dan akhirat dan mudah-mudahan mereka termasuk kedalam golongan orang-orang yang bersyukur, Kekurangan yang saat ini mereka rasakan tidak dijadikan satu penghalang agar mereka tetap istiqamah menjalankan syiar islam. Dan dari mereka kami juga belajar untuk terus mensyukuri nikmat yang Allah titipkan pada kami, apalagi mengingat mereka yang tinggal dipanti dengan berbagai sebab menambah rasa syukur kami memiliki keluarga yang lengkap di rumah, membayangkan hangatnya pelukan orang tua dari kecil, gurau senda dari saudara-saudara yang begitu akrap, menikmati hidangan yang disajikan oleh bunda tercinta, sesuatu yang tak pernah mereka rasakan selama ini.
Akhir dari tulisan ini saya ingin mengajak pembaca untuk sama-sama merenungi bahwa tiap-tiap kita sejak dalam kandungan telah diberi hak, kewajiban dan tanggung jawab yang sama sebagai manusia, mengemban tugas sebagai khalifah dimuka bumi dengan mejalani kehidupan yang berbeda, dan selama hidup itu berjalan banyak kejadian-kejadian di luar batas kemampuan manusia sehingga kita mengalami hal-hal yang tak pernah kita bayangkan sama sekali, tapi yang terpenting adalah akhir dari perjalanan itu, apakah kita nanti akan menjadi manusia yang bermakna dan bertaqwa dihadapanNya atau menjadi manusia yang sia-sia….. Sungguh, di tiap kita akan mengalami satu akhir yang berbeda….



Author : Rista FK
Tema : Indahnya Berbagi
Date : 10.06.07
Lokasi : Panti Asuhan At Tamadun
Tanjung Riau – Sekupang Batam
Di bawah asuhan Ustazhah Sa’diah

Terima kasih buat Mr. X yang telah memberikan kami tempat berteduh kala hujan deras ketika pulang dari Tanjung Riau, semoga Allah melimpahkan rejeki melebihi dari banyaknya tetesan hujan saat itu, Amin..