Search For Islam

Rabu, 02 Juli 2008

Wanita Solehah




"Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara, sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik"
(QS Al Ahzab : 32)

Jika seorang wanita tidak menjaga dirinya, maka bagaimanapun sucinya, pasti dirinya akan dipandang orang sebagai wanita nakal. Karena itu berhati-hatilah wahai wanita sholehah!

Simaklah cerita di bawah ini:

Diriwayatkan oleh Ibnu Abdi Rabbih dalam kitab 'Iqdul Farid bahwa Faqih ibnul Mughirah Al Mahzumi menikah dengan Hindun binti 'Utbah. Ia pemuda Quraisy yang mempunyai rumah besar dan ia suka menerima tamu di segala waktu, bahkan mereka keluar masuk ke rumahnya, meskipun Faqih tidak ada di rumah.
Pada suatu hari Faqih dan Hindun tidur. Kemudian Faqih meninggalkan istrinya tanpa memberitahukan lebih dulu. Kemudian kawan Faqih datang dan ketika mendapati istri si FAqih sedang tidur, maka ia keluar. Kebetulan, pada waktu itu pula Faqih masuk. Ia membangunkan istrinya dan ia bertanya, "Siapa lelaki yang baru keluar dari tempat ini?"

Jawab Hindun, "Demi Allah, aku tidak tahu apa-apa. Aku tahu engkau membangunkan aku dan aku tidak mengetahui siapapun."
Kata Faqih, "Pulanglah engkau ke rumah ayahmu." Maka berita ini tersebar luas di kalangan Quraisy, sehingga 'Utbah berkata kepada putrinya, "Wahai putriku, kiranya mengapa sampai berkembang berita nista ini, meskipun aku yakin hanya sekedar berita bohong. Jika ucapan lelaki itu memang benar, maka aku akan mengutus seorang untuk membunuhnya secara misteri, tetapi jika ia bohong, maka aku akan mengadukannya kepada seorang dukun."
Kata Hindun, "Wahai ayah, demi Allah, ucapan suamiku adalah bohong."
Maka 'Utbah keluar dan ia berkata Faqih, "Sungguh engkau telah menuduh putriku dengan tuduhan palsu, aku harap engkau datangkan saksi yang membenarkan ucapanmu, kalau tidak, mari kita mengadukan masalah ini ke seorang dukun di Yaman."
Jawab Faqih, "Mari kita ke dukun Yaman."
Akhirnya Faqih dan kaum lelaki dan wanita dari suku Mahzum bersama-sama keluar ke negeri Yaman. Demikian pula 'Utbah dan kaum lelaki dan wanita dari suku Bani Abdul Manaf. Ketika hampir sampai di negeri Yaman, maka wajah Hindun menjadi pucat, sehingga ayahnya berkata, "Wahai putriku, ketahuilah, banyak orang yang belum mengetahui kepergian kami, apakah kami akan pulang atau terus?"
Kata Hindun, "Wahai ayah, demi Allah, sesungguhnya aku tidak berbuat salah sedikitpun, akan tetapi, kalian sengaja mendatangi seorang dukun yang adakalanya salah dan adakalanya benar, mungkin, ia akan menuduhku jahat, sehingga tuduhan itu dikenang bangsa Arab sepanjang masa."

Maka 'Utbah melaporkan putrinya kepada seorang dukun di Yaman, maka si dukun memegang ubun-ubun Hindun. Kemudian ia berkata, "Kelak engkau akan melahirkan seorang putra, ia bernama Mu'awiyah dan ia akan menjadi penguasa yang besar."
Ketika Faqih mendengar ramalan sang dukun, maka ia menarik tangan Hindun untuk merangkulnya, tetapi Hindun menepis tangan Faqih dan mengusirnya. Tidak lama Hindun menikah dengan Abu Sofyan dan akhirnya, ia melahirkan seorang putra yang bernama Mu'awiyah.

Sebenarnya Hindun bukanlah seorang wanita yang nakal, hanya saja ia suka bergaul bebas dengan kaum lelaki kawan-kwan suaminya, sehingga ia menempatkan dirinya di tempat yang mudah dicurigai orang. Andai kata, ia menjauhi mereka, tentunya, tidak akan sampai dituduh yang tidak baik oleh orang lain.

Karena itu, seorang wanita yang baik adalah seorang wanita yang pandai menempatkan dirinya di tempat yang mulia, bukan di tempat yang mudah dituduh orang. Wallahu'alam bishowab.

(Sumber: Kiat Disayang Suami, Khalid Abdullah al Akki, Pustaka Anisah, Rembang)

Tidak ada komentar: