Search For Islam

Selasa, 29 Juli 2008

Masa Depan ISLAM Cerah Di BRAZIL; Setiap Hari, 3 Orang Masuk ISLAM

IS menerima Mahasiswa Baru Th. Akademik 2008/2009 ::

Rabu, 23 Juli 08

Sejumlah lembaga Islam di BRAZIL menyatakan, jumlah orang yang memeluk Islam di satu kota seperti San Paolo saja setiap harinya mencapai 3 orang. Sayangnya, tidak ada data statistik yang detail mengenai berapa jumlah umat Islam sesungguhnya di BRAZIL, akan tetapi sejumlah lembaga Islam itu memperkirakan jumlah mereka bisa mencapai 3 juta orang. Jumlah ini terbagi antara kaum imigran dari negara-negara Arab dan Islam, dan warga negara BRAZIL sendiri yang memeluk Islam.

Hosam El Bostani, seorang imam di salah satu masjid di Sao Paolo menegaskan, kebanyakan yang masuk Islam itu adalah dari kalangan pemuda dan kaum wanita. Ini menguatkan bahwa agama Islam memiliki masa depan yang besar (baca: cerah) di BRAZIL.

Mengenai sebab kenapa secara khusus, kedua kelompok masyarakat itu yang begitu antusias masuk Islam, seorang wartawati BRAZIL, Rita de Ceiba mengatakan, kaum wanita dan pemuda merupakan kelompok masyarakat yang paling menderita di BRAZIL akibat berantakannya rumah tangga (broken home) dan ketidakharmonisan dalam keluarga. Ternyata, mereka menemukan apa yang mereka cari selama ini di dalam Islam.

Seperti diketahui, Islam masuk ke BRAZIL melalui para budak asal Afrika yang direkrut oleh para penjajah PORTUGIS antara abad 16 dan 17 M. Dan sejak itu, Islam tersebar di negeri ini. Penyebarannya semakin bertambah dengan kedatangan kaum imigran asal Arab pada permulaan abad yang lalu. (almkhtsr/AH)

http://alsofwah.or.id

Masya Allah! Tahun 2050, ISLAM Jadi Agama Nomor WAHID Di RUSIA!!

Selasa, 29 Juli 08

Kantor berita “Novobrs” melansir, agama ISLAM dipastikan akan menjadi nomor wahid di RUSIA menjelang tahun 2050 nanti. Hal itu mengingat semakin meningkatnya antusiasme untuk masuk ISLAM dan bertambahnya angka kelahiran di tengah umat Islam RUSIA.

Dalam laporan yang dimuat di situsnya (berbahasa Prancis), kantor berita itu menambahkan, komunitas Muslim di RUSIA mungkin akan menjadi komunitas terbesar pada paruh abad ini. Demikian pula, ISLAM memiliki semua modal dasar itu untuk menjadi agama utama di RUSIA.

ISLAM sekarang ini merupakan agama kedua di RUSIA. Sangat sulit untuk mendapatkan data statistik yang detail di RUSIA mengenai jumlah umat ISLAM yang sebenarnya atau pun para pengikut agama lain, sebab tidak ada data statistik resmi mengenai hal ini.

Peneliti RUSIA di bidang keislaman, Roman Silantev mengatakan, jumlah umat ISLAM di RUSIA berkisar antara 7 juta hingga 9 juta jiwa. Komunitas muslim terpusat pada minoritas etnis yang berdiam di antara laut hitam (Black Sea) dan laut Quzwain (Caspian Sea).

Umat ISLAM terkonsentrasi di dua kawasan utama: kawasan Volga di jantung RUSIA. Kawasan ini meliputi enam republik, yaitu Tatarstan, Epeshkirya, Chuvash, Mordovia and Mary and I Audmurt, plus propinsi Orenburg.

Kawasan kedua adalah kawasan Kokaz (Caucasus) di barat daya RUSIA, yang meliputi tujuh republik, yaitu Dagestan, Chechnya, Ingushetia, Kberden Belkaria, North Ossetia -Alania dan Karchiev Cherkessia- dan Kadege.

Jumlah umat ISLAM di republik-republik tersebut mencapai 20 juta jiwa. Dengan demikian, umat Islam mewakili 20% dari total jumlah penduduk. Ini merupakan minoritas religius terbesar di RUSIA. (almkhtsr/AH)

http://alsofwah.or.id

TIDAK MENUNDA BERBUAT BAIK

Oleh: Andrew Ho

Berbuat baik kepada siapa pun dan apa pun di dunia ini mendatangkan kedamaian dan kebahagiaan ke dalam hati. “Your own soul is nourished when you are kind; it is destroyed when you are cruel. – hatimu akan berbunga ketika Anda berbaik hati; tetapi kebahagiaan itu akan lenyap ketika Anda berbuat jahat,” kata King Solomon. Sebaliknya, kejahatan hanya mendatangkan kecemasan, kesedihan, dan rasa tidak nyaman lainnya.

Berikut ini kisah tentang seorang pria peruh baya yang cukup sukses berbisnis bahan-bahan kebutuhan pokok. Setiap hari ia selalu mendapatkan omzet penjualan sangat besar. Tetapi ia mempunyai sifat sombong, menang sendiri, dan tidak segan mencelakai orang lain jika berselisih paham atau bersaing dagang dengannya. Hal itu membuat pria tersebut ditakuti sekaligus dibenci orang.

Suatu saat ia mendatangi seorang peramal untuk menerka seberapa besar keberuntungan yang akan ia peroleh di tahun-tahun berikutnya. Tetapi peramal tersebut justru mengungkapkan bahwa pria itu tidak akan dapat bertahan hidup lebih dari 47 tahun. Pria yang saat itu berusia 44 tahun sangat kesal mendengar ramalan itu, lalu pergi begitu saja.

Tetapi dalam perjalanan pulang ia terus terngiang semua kata-kata yang dilontarkan oleh sang peramal. Ia menjadi tidak tenang, lalu mencoba menemui beberapa peramal lain yang tak kalah masyhur pada saat itu. Berbagai bentuk teknik ramalan, mulai dari membaca garis tangan, fengsui, baguo, bazhi (ramalan waktu lahir), semuanya mengisyaratkan bahwa usia pria itu tak akan lebih dari 47 tahun.

Meskipun sedih, ia berusaha menerima ‘kenyataan’ bahwa sisa hidupnya hanya 3 tahun lagi. Ia mulai bersiap-siap menjelang ‘kematian’. Berbagai bentuk kebaikan ia laksanakan, berharap dapat membawa amal baik sebanyak mungkin jika harus meninggal dalam waktu 3 tahun mendatang.

Sejak saat itu ia rajin beramal, membantu orang miskin di sekitar rumahnya. Ia juga tidak segan membagikan harta bendanya untuk membantu teman-teman maupun kerabat jauh yang membutuhkan bantuan. Hampir semua orang yang pernah mengenal dirinya dulu merasa heran sekaligus senang atas perubahan drastis sikapnya itu.

Masa berlalu dan usia pria itu sudah menginjak 47 tahun. Pria tersebut sudah dikenal sangat baik dan pemurah. Sedangkan bisnisnya sudah jauh lebih besar dibandingkan 3 tahun yang lalu. Anehnya sampai usianya merangkak masuk ke tahun 50, ramalan dari para peramal kesohor itu tak satu pun terbukti.

“Baiknya kamu datangi peramal-peramal itu. Obrak-abrik saja isi rumah mereka, karena mereka semua sudah berbohong padamu,” celetuk sahabat karibnya bernada kesal.

“Ah, tidak perlu itu. Justru aku harus berterima kasih. Karena semua ramalan itu sudah membuatku lebih baik. Badanku terasa lebih segar, bisnisku lebih maju, pikiranku lebih ringan, dan sangat banyak orang yang baik padaku dibandingkan 3 tahun yang lalu. Hidupku lebih bahagia sekarang,” ucap pria itu tenang.

Inti pesan dalam kisah itu mengajak kita berbuat baik kepada siapa pun, apa pun dan kapan pun. Lakukan kebaikan sesegera mungkin, selagi kita mampu. Berikut beberapa hal mengapa kita sebaiknya tidak menunda untuk berbuat baik.

Kita tidak pernah dapat menebak apa yang akan terjadi 1 jam lagi, 2 jam lagi, dan seterusnya. “You and I can never do a kindness too soon, for we never know how soon it will be too late. – Saya dan Anda tak pernah dapat melakukan kebaikan terlalu cepat, karena kita tak pernah tahu bagaimana ukuran terlalu cepat atau terlambat,” Ralph Waldo Emerson.

Jangan menunda bila Anda ingin berbuat baik, karena tanpa kita sadari penundaan itu membuat kita kehilangan kesempatan. Di masa datang sangat banyak kemungkinan terjadi, misalnya Anda sudah tidak sanggup melakukannya karena sakit, tua, bangkrut, dan lain sebagainya. Kapan lagi kita dapat menikmati kebahagiaan dan kedamaian itu, jika kita tidak berbuat kebaikan sedari sekarang?

Kesempatan hidup kita sangat terbatas, sedangkan tanggung jawab yang harus kita kerjakan sangatlah banyak. Tak seorang pun mengetahui kapan kontrak hidup dengan Tuhan YME akan berakhir. Jika benar-benar habis masa kontrak usia kita tentu kesempatan untuk berbuat baik juga sudah hilang. Oleh sebab itu, segera gunakan kesempatan yang Anda miliki untuk berbuat baik dan jangan pernah menundanya lagi.

Selain itu, tak satu pun manusia di dunia ini yang sempurna. Semua manusia tidak luput dari dosa dan kesalahan, entah yang kita sadari atau tidak. Selayaknya kita mengimbangi dosa dan kesalahan tersebut dengan perbuatan positif. Kalau kita tidak segera berbuat baik, bisa jadi kita kembali melakukan kealpaan lagi atau justru terjerembab dalam lingkaran kesalahan.

Berbuat kebaikan dengan penuh kesungguhan pasti menarik kebaikan pula kedalam kehidupan kita. Samuel Johnson mengatakan, “Kindness is in our power, even when fondness is not. – Kebaikan adalah kekuatan kita, sedangkan kesenangan itu bukan.”

Dalam kisah di atas dikatakan bahwa pria paruh baya tersebut merasa badannya lebih sehat, hati lebih tentram, dan bisnisnya berkembang pesat setelah ia mengisi hari-harinya dengan perbuatan baik saja। Sangat banyak manfaat lainnya dari perbuatan baik kita. Semakin cepat kita memulai berbuat kebaikan, semakin cepat pula kita rasakan semua manfaat tersebut.[aho]

FromRista

Minggu, 13 Juli 2008

Aku Ingin Menikah, Tapi ...


..:: Aku Ingin Menikah, Tapi ... ::..

Judul : Aku Ingin Menikah, Tapi ...
Pengarang : Salman bin Shafir Abdullah Asy Syahri
Penerjemah : Ust. Abu Ihsan Al Atsary
Penerbit : At Tibyan - Solo
Cetakan : -
Halaman : 80 halaman

Buku ini menjelaskan hambatan hambatan atau batu sandungan dalam melangkah ke jenjang pernikahan. Tidak semua penghalang - menuju pernikahan - disebutkan oleh penulis, tetapi hanya sebagiannya saja. Ada 20 batu sandungan yang disebut dalam buku itu, yaitu :

. Menyelesaikan studi
. Tingginya mahar
. Cacat
. Reputasi sebagai jejaka dan perawan
. Terlalu memilih milih pasangan
. Berlebih lebihan dalam menetapkan syarat dan biaya pernikahan
. Tidak ada keinginan menikahi duda atau janda
. Menolak kawin dengan pria yang punya istri
. Pandangan sinis masyarakat
. Gambaran negatif terhadap lembaga perkawinan yang disebarkan oleh musuh musuh Islam
. Ambisi mendapat bagian dari penghasilan seorang wanita
. Kemiskinan suami dan ketergantungannya
. Takut mengemban tanggung jawab
. Suka melancong ke luar negeri
. Kemandulan
. Keinginan menikah dengan penampilan yang mewah dan glamour
. Taklid kepada orang lain
. Menyerahkan keputusan dalam urusan ini kepada kaum wanita
. Tidak ada reaksi dari pihak yang berkompeten melakukan perbaikan untuk memperbaiki atau menyelesaikan atau meringankan masalah ini
. Kondisi kesehatan

Kemudian, ini sebagian isi yang bisa saya bawakan di ringkasan buku ini.

[Tingginya Mahar]
-----------------
Banyak orang tua yang memasang tarif mahar yang sangat tinggi untuk puterinya dengan harapan ia memperoleh uang yang banyak. Ia jadikan pernikahan puterinya sebagai lahan mencari keuntungan dengan mematok mahar yang sangat tinggi kepada paralelaki yang datang meminangnya. Oleh karena itu, aku ingin bisikkan ke telinga orang tua seperti ini: Bukankah puterimu yang miskin ini adalah buah hatimu? Bukankah engkau akan dimintai pertanggungjawaban tentangnya di hadapan Allah Subhanahu wa Ta'ala?

Lalu mengapa engkau tidak menjalankan hukum Allah dalam mengurus dirinya? Tidakkah engkau tahu bahwa tuntutan mahar yang tinggi itu akan membuat umurnya terbuang percuma? Apalagi menunda nunda pernikahan dapat membuatnya terjangkit penyakit penyakit kejiwaan yang biasa menimpa para perawan tua? Keberhasilan puterimu dalam membangun rumah tangga bukan dengan menuntut mahar yang tinggi. Namun dengan memilih suami yang shalih, taat beragama dan baik akhlaknya. Jangan jadikan puterimu sebagai barang dagangan untuk mengejar keuntungan materi, apalagi dengan mengorbankan kemaslahatannya. Janganlah sampai ia menjadi penyebab dirimu masuk naar. Ketahuilah bahwa engkau berdiri bersamanya di hadapan Allah Subhanahu wa Ta'ala pada hari tiada lagi berguna harta dan anak keturunan kecuali yang menemui Allah dengan membawa hati yang salim.



[Terlalu Memilih milih Pasangan]
--------------------------------
Banyak pemuda dan pemudi yang terlambat menikah karena terlalu berlebihan dalam memilih pasangan. Mereka terkungkung dalam khayalan dan ilusi, sementara umur terus bertambah. Kalaulah kita kembali kepada tata cara yang benar yang telah digariskan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam kepada kita, tentu memadai dengan jerih payah kita dan niscaya kita akan mencapai tujuan dengan jalan yang paling mudah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah menggariskan kepada kita manhaj yang lurus dalam memilih istri, demikian pula dalam memilih suami. Beliau tidak membiarkan para pemuda dan pemudi tenggelam dalam khayalan dan lamunan yang telah menjadi salah satu penghambat langkah menuju jenjang pernikahan yang sangat mereka butuhkan itu.



[Takut Mengemban Tanggung Jawab]
--------------------------------
Banyak muda mudi Islam yang menghindari pernikahan karena anggapan buruk yang menggelayut dalam diri dan benak mereka bahwa pernikahan itu adalah tanggung jawab, ikatan, dan beban. Sebagaimana yang telah kami sebutkan, hal ini merupakan akibat pengaruh budaya luar yang bertentangan dengan nilai nilai ajaran Islam, yang masuk melalui berbagai macam media, baik audio visual, media cetak atau media media lainnya. Ditambah lagi dengan langkanya tarbiyah yang baik yang diterima oleh muda mudi tersebut dari keluarga mereka yang menyebabkan mereka hidup dalam kondisi yang sangat memprihatinkan dan lemah.

Yang terpikir oleh mereka hanyalah sebatas urusan makan, minum, permainan, mengikuti berita berita yang menyibukkan pikirannya seperti berita para selebritis atau membaca majalah majalah cabul. Sibuk mengikuti perkembangan berita para aktor dan artis, bintang bintang film dan lain sebagainya. Apakah muda mudi seperti mereka mampu mengemban tanggung jawab rumah tangga?

Sesungguhnya ulama tarbiyah menegaskan pentingnya peran keluarga dalam mendidik generasi muda, pentingnya mengemban amanah dan adanya rasa tanggung jawab. Sunguh pada diri Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam terdapat contoh dan suri tauladan yang baik bagi kita semua. Beliau mentarbiyah para sahabat agar mempunyai tanggung jawab. Beliau sengaja memilih Usamah bin Zaid radhiyallahu 'anhu - yang pada saat itu masih berusia tujuh belas atau delapan belas tahun sebagai pemimpin pasukan yang di dalamnya terdapat para shahabat senior. Dan masih banyak lagi contoh contoh lain bagi muda mudi Islam supaya mampu mengemban tanggung jawab dengan sempurna sebagai hasil dari tarbiyah hasanah yang diberikan kepada mereka. Dan bagi para wali, hendaklah mendidik generasi muda dengan tarbiyah Islamiyah yang benar, menanamkan pada diri mereka sifat mandiri agar mereka tidak menjadi orang yang pemalas, pasrah dan acuh tak acuh.


-----------------



[PERSONAL VIEW]
---------------
Jalan untuk menikah, boleh jadi tidak selamanya mulus. Ada saja hambatan hambatan yang pada intinya ingin mementahkan niat baik seseorang untuk menikah. Saya kira buku ini perlu dibaca oleh siapa saja yang ingin menikah tetapi menghadapi batu sandungan. Semoga dengan itu bisa diperoleh wawasan yang dapat membantu menepis halangan untuk menikah.

Kemudian, barengi juga dengan upaya mempermudah jalan untuk menikah. Diantaranya tidak mempersulit dalam masalah kriteria pasangan ideal, masalah mahar, syarat - syarat, dll. Sehingga sejalan dengan doa yang sering kita dengar diantara ikhwan dan akhwat yang akan menikah yaitu "semoga dimudahkan Allah". Bila kita ingin dimudahkan Allah dalam masalah pernikahan ini, maka sudah seharusnya kita berupaya juga dengan mempermudah diri dan tidak malah mempersulit diri. Dengan itu kita telah membuat jalan agar turun pertolongan Allah.

Wassalamua'alaikum

Chandraleka
Independent IT Writer
by chandraleka http://buku-islam.blogspot.com

Surat Cinta untuk Saudariku



Penulis: Ummu Sa’id
Muroja’ah: Ustadz Subkhan Khadafi

Wahai saudariku,
Kembalilah!
Kembalilah dalam ketaatan sebelum terlambat!
Kematian bisa datang kapan saja.
Bukankah kita ingin meninggal dalam ketaatan?
Bukankah kita tidak ingin meninggal dalam keadaan bermaksiat?
Bukankah kita mengetahui bahwa Allah mengharamkan bau surga bagi
wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang?
Berpakaian tapi tidak sesuai dengan syariat maka itu hakekatnya
berpakaian tetapi telanjang!
Tidakkah kita rindu dengan surga?
Bagaimana bisa masuk jika mencium baunya saja tidak bisa?

Saudariku,
Apalagi yang menghalangi kita dari syari’at yang mulia ini?
Kesenangan apa yang kita dapat dengan keluar dari syari’at ini?
Kesenangan yang kita dapat hanya bagian dari kesenangan dunia.
Lalu apalah artinya kesenangan itu jika tebusannya adalah diharamkannya
surga (bahkan baunya) untuk kita?
Duhai…
Apa yang hendak kita cari dari kampung dunia?
Apalah artinya jika dibanding dengan kampung akhirat?
Mana yang hendak kita cari?

Kita memohon pada Allah Subhanahu wa Ta’ala
Semoga Allah menjadikan hati kita tunduk dan patuh pada apa yang Allah
syariatkan. Dan bersegera padanya…

Saudariku,
Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mensyariatkan kepada para muslimah untuk
menutup tubuh mereka dengan jilbab.
Lalu jilbab seperti apa yang Allah maksudkan?
Jilbab kan modelnya banyak…
/*Semoga Allah memberi hidayah padaku dan pada kalian untuk berada di
atas ketaatan dan istiqomah diatasnya*/
Iya, saudariku.
Sangat penting bagi kita untuk mengetahui jilbab seperti apa yang Allah
maksudkan dalam perintah tersebut supaya kita tidak salah sangka.
Sebagaimana kita ingin melakukan sholat subuh seperti apa yang Allah
maksud, tentunya kita juga ingin berjilbab seperti yang Allah maksud.

/“Ya… terserah saya! Mau sholat subuh dua rokaat atau tiga rokaat yang
penting kan saya sholat subuh!”/

/“Ya… terserah saya! Mau pake jilbab model apa, yang penting kan saya
pake jilbab!”/

Mmm…
Tidak seperti ini kan?

Pembahasan mengenai hal ini ada sebuah buku yang bagus untuk dijadikan
rurukan karena di dalamnya memuat dalil-dalil yang kuat dari Al Quran
dan As Sunnah, yaitu /Jilbab al Mar’ah al Muslimah fil Kitabi wa Sunnah/
yang ditulis oleh Muhammad Nasiruddin Al Albani. Buku ini telah banyak
diterjemahkan dengan judul /Jilbab Wanita Muslimah/.

Adapun secara ringkas, jilbab wanita muslimah mempunyai beberapa
persyaratan, yaitu:

*1. Menutup seluruh badan*

Adapun wajah dan telapak tangan maka para ulama berselisih pendapat.
Sebagian ulama menyatakan wajib untuk ditutup dan sebagian lagi sunnah
jika ditutup. Syekh Muhammad Nasiruddin Al Albani dalam buku di atas
mengambil pendapat sunnah. Masing-masing pendapat berpijak pada dalil
sehingga kita harus bisa bersikap bijak. Yang mengambil pendapat sunnah
maka tidak selayaknya memandang saudara kita yang mengambil pendapat
wajib sebagai orang yang ekstrim, berlebih-lebihan atau sok-sokan karena
pendapat mereka berpijak pada dalil. Adapun yang mengambil pendapat
wajib maka tidak selayaknya pula memandang saudara kita yang mengambil
pendapat sunnah sebagai orang yang bersikap meremehkan dan menyepelekan
sehingga meragukan kesungguhan mereka dalam bertakwa dan berittiba’
(mengikuti) sunnah nabi. Pendapat mereka juga berpijak pada dalil.

/*Semoga Allah menjadikan hati-hati kita bersatu dan bersih dari sifat
dengki, hasad, dan merasa lebih baik dari orang lain*/

*2. Bukan berfungsi sebagai perhiasan*

*3. Kainnya harus tebal dan tidak tipis*

*4. Harus longgar, tidak ketat, sehingga tidak dapat menggambarkan
bentuk tubuh*

*5. Tidak diberi wewangian atau parfum*

*6. Tidak menyerupai pakaian laki-laki*

*7. Tidak menyerupai pakaian wanita kafir*

*8. Bukan /libas syuhrah/ (pakaian untuk mencari popularitas)*

/“BERAT!
Rambutku kan bagus! Kenapa harus ditutup?
Lagi pula kalau ditutup bisa pengap, nanti kalau jadi rontok gimana?”/

/“RIWEH!
Harus pakai kaus kaki terus.
Kaus kaki kan cepet kotor, males nyucinya!”/

/“Baju yang kaya laki-laki ini kan baju kesayanganku! Ini style ku!
Kalau pake rok jadi kaya orang lain. I want to be my self! Kalau pakai
bajunya cewek RIBET! Gak praktis dan gak bisa leluasa!”/

Saudariku,
Sesungguhnya setan tidak akan membiarkan begitu saja ketika kita hendak
melakukan ketaatan kecuali dia akan membisikkan kepada kita ketakutan
dan keragu-raguan sehingga kita mengurungkan niat.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman yang artinya:

/“Iblis menjawab: Karena Engkau telah menjadikanku tersesat, maka aku
benar-benar akan menghalang-halangi mereka dari jalan Engkau yang lurus.
Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka, belakang, dari kanan,
dan dari kiri mereka, sehingga Engkau akan mendapati kebanyakan mereka
tidak bersyukur.”/ (Qs. Al A’raf: 16-17)

Ibnu Qoyyim berkata “Apabila seseorang melakukan ketaatan kepada Allah,
maka setan akan berusaha melemahkan semangatnya, merintangi,
memalingkan, dan membuat dia menunda-nunda melaksanakan ketaatan
tersebut. Apabila seorang melakukan kemaksiatan, maka setan akan
membantu dan memanjangkan angan dan keinginannya.”

Mungkin setan membisikkan
/“Dengan memakai jilbab, maka engkau tidak lagi terlihat cantik!”/

Sebentar!
Apa definisi cantik yang dimaksud?
Apa dengan dikatakan “wah…”, banyak pengagum dan banyak yang nggodain
ketika kita jalan maka itu dikatakan cantik?
Sungguh!
Kecantikan iman itu mengalahkan kecantikan fisik.
Mari kita lihat bagaimana istri-istri Rasulullah /shallallahu ‘alaihi wa
sallam/ dan para shohabiyah!
Apa yang menyebabkan mereka menduduki tempat yang mulia?
Bukan karena penampilan dan kecantikan, tetapi karena apa yang ada di
dalam dada-dada mereka.
Tidakkah kita ingin berhias sebagaimana mereka berhias?
Sibuk menghiasi diri dengan iman dan amal sholeh.
Wahai saudariku,
Seandainya fisik adalah segala-galanya, tentu Rasulullah /shallallahu
‘alaihi wa sallam/ akan memilih wanta-wanita yang muda belia untuk
beliau jadikan istri. Namun kenyataannya, istri-istri nabi adalah janda
kecuali Aisyah /radhiyallahu ‘anha./

Atau… mungkin setan membisikkan
/“Dengan jilbab akan terasa panas dan gerah!”/

Wahai saudariku,
Panasnya dunia tidak sebanding dengan panasnya api neraka.
Bersabar terhadapnya jauh lebih mudah dari pada bersabar terhadap
panasnya neraka.
Tidakkah kita takut pada panasnya api neraka yang dapat membakar kulit kita?
Kulit yang kita khawatirkan tentang jerawatnya, tentang komedonya,
tentang hitamnya, tentang tidak halusnya?
Wahai saudariku,
Ketahuilah bahwa ketaatan kepada Allah akan mendatangkan kesejukan di
hati. Jika hati sudah merasa sejuk, apalah arti beberapa tetes keringat
yang ada di dahi.
Tidak akan merasa kepanasan karena apa yang dirasakan di hati
mengalahkan apa yang dialami oleh badan.

Kita memohon pada Allah Subhanahu wa Ta’ala
Semoga Allah memudahkan nafsu kita untuk tunduk dan patuh kepada syariat.

/“Riweh pake kaus kaki.”
“Ribet pake baju cewek.”
“Panas! Gerah!”/

Saudariku…
Semoga Allah memudahkan kita untuk melaksanakan apa yang Allah
perintahkan meski nafsu kita membencinya.
Setiap ketaatan yang kita lakukan dengan ikhlas, tidak akan pernah
sia-sia. Allah akan membalasnya dan ini adalah janji Allah dan janji-Nya
adalah haq.

/“Celana bermerk kesayanganku bagaimana?”
“Baju sempit itu?”
“Minyak wangiku?”/

Saudariku…
Semoga Allah memudahkan kita untuk meninggalkan apa saja yang Allah
larang meski nafsu kita menyukainya.
Barang siapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan
menggantinya dengan yang lebih baik.

Semoga Allah memudahkan kita untuk bersegera dalam ketaatan,
Meneladani para shohabiyah ketika syariat ini turun, mereka tidak
berfikir panjang untuk segera menutup tubuh mereka dengan kain yang ada.

Saudariku,
Jadi bukan melulu soal penampilan!
Bahkan memamerkan dengan menerjang aturan Robb yang telah menciptakan kita.
Tetapi…
Mari kita sibukkan diri berhias dengan kecantikan iman.
Berhias dengan ilmu dan amal sholeh,
Berhias dengan akhlak yang mulia.
Hiasi diri kita dengan rasa malu!
Tutupi aurat kita!
Jangan pamerkan!
Jagalah sebagaimana kita menjaga barang berharga yang sangat kita sayangi.
Simpanlah kecantikannya,
Simpan supaya tidak sembarang orang bisa menikmatinya!
Simpan untuk suami saja,
Niscaya ini akan menjadi kado yang sangat istimewa untuknya.

Saudariku,
Peringatan itu hanya bermanfaat bagi orang yang mau mengikuti peringatan
dan takut pada Allah.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman yang artinya,

/“Sesungguhnya kamu hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau
mengikuti peringatan dan takut kepada Robb Yang Maha Pemurah walau dia
tidak melihat-Nya. Maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan
pahala yang mulia.”/ (QS. Yasin: 11)

Kita memohon pada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Semoga Allah memasukkan kita ke dalam golongan orang-orang yang mau
mengikuti peringatan,
Semoga Allah memasukkan kita kedalam golongan orang-orang yang takut
pada Robb Yang Maha Pemurah walau kita tidak melihat-Nya,
Semoga Allah memasukkan kita ke dalam golongan orang-orang yang mendapat
kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia.

Kita berlindung pada Allah dari hati yang keras dan tidak mau mengikuti
peringatan. Kita berlindung pada Allah, Semoga kita tidak termasuk dalam
orang-orang yang Allah firmankan dalam QS. Yasin: 10 (yang artinya):

/“Sama saja bagi mereka apakah kami memberi peringatan kepada mereka
ataukah kami tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan
beriman.”/ (QS. Yasin: 10)

***
Dian Novitasari to myqurn
Artikel www.muslimah.or.id

Kunci Rizki Menurut Al Qur'an dan As Sunnah

Diterbitkan oleh Ibnu_achmad pada 10/Jul/2008
Pasal Ketiga : BERTAWAKKAL KEPADA ALLAH

Termasuk di antara sebab diturunkannya rizki adalah bertawakkal kepada Allah dan Yang kepadaNya tempat bergantung. Insya Allah kita akan membicarakan hal ini melalui tiga hal:

a. Yang dimaksud bertawakkal kepada Allah.

b. Dalil syar'i bahwa bertawakkal kepada Allah termasuk di antara kunci-kunci rizki.

c. Apakah tawakkal itu berarti meninggalkan usaha?


A. Yang Dimaksud Bertawakkal kepada Allah

Para ulama –semoga Allah membalas mereka dengan sebaik-baik balasan– telah menjelaskan makna tawakkal. Di antaranya adalah Imam Al-Ghazali, beliau berkata: "Tawak-kal adalah penyandaran hati hanya kepada wakil (yang di-tawakkali) semata."

Al-Allamah Al-Manawi berkata: "Tawakkal adalah me-nampakkan kelemahan serta penyandaran (diri) kepada yang di tawakkali."
Menjelaskan makna tawakkal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakkal, Al-Mulla Ali Al-Qori berkata: "Hendaknya kalian ketahui secara yakin bahwa tidak ada yang berbuat dalam alam wujud ini kecuali Allah, dan bahwa setiap yang ada, baik makhluk maupun rizki, pem-berian atau pelarangan, bahaya atau manfaat, kemiskinan atau kekayaan, sakit atau sehat, hidup atau mati dan segala hal yang disebut sebagai sesuatu yang maujud (ada), semua-nya itu adalah dari Allah."

B. Dalil syar'i Bahwa Bertawakkal kepada Allah Termasuk Kunci Rizki

Imam Ahmad, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Al-Muba-rak, Ibnu Hibban, Al-Hakim, Al-Qhudha'i dan Al-Baghawi meriwayatkan dari Umar bin Khaththab bahwa Rasulullah bersabda:
"Sungguh, seandainya kalian bertawakkal kepada Allah sebenar-benar tawakkal, niscaya kalian akan diberi rizki sebagaimana rizki burung-burung. Mereka berangkat pagi-pagi dalam keadaan lapar, dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang."

Dalam hadits yang mulia ini, Rasulullah yang ber-bicara dengan wahyu menjelaskan, orang yang bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakkal, niscaya dia akan diberi rizki oleh Allah sebagaimana burung-burung diberiNya rizki. Betapa tidak demikian, karena dia telah bertawakkal kepada Dzat Yang Maha Hidup, Yang tidak pernah mati.

Karena itu, barangsiapa bertawakkal kepada-Nya, niscaya Allah akan mencukupinya. Allah berfirman:
"Dan barangsiapa bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)Nya. Se-sungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu." (Ath-Thalaq: 3).

Menafsirkan ayat tersebut, Ar-Rabi' bin Khutsaim me-ngatakan: "(Mencukupkan) diri setiap yang membuat sempit manusia".

C. Apakah Tawakkal itu Berarti Mening-galkan Usaha?
Sebagian orang mukmin ada yang berkata: "Jika orang yang bertawakkal kepada Allah itu akan diberi rizki, maka kenapa kita harus lelah, berusaha dan mencari penghidupan. Bukankah kita cukup duduk-duduk dan bermalasan-malasan, lalu rizki kita datang dari langit?"

Perkataan ini sungguh menunjukkan kebodohan orang yang mengucapkan tentang hakikat tawakkal. Nabi kita yang mulia telah menyerupakan orang yang bertawakkal dan di-beri rizki itu dengan burung yang pergi di pagi hari dan pulang pada sore hari, padahal burung itu tidak memiliki sandaran apapun, baik perdagangan, pertanian, pabrik atau pekerjaan tertentu. Ia keluar berbekal tawakkal kepada Allah Yang Maha Esa dan Yang kepadanya tempat bergantung.

Dan sungguh para ulama –semoga Allah membalas mereka dengan sebaik-baik kebaikan– telah memperingatkan masa-lah ini. Di antaranya adalah Imam Ahmad, beliau berkata: " Dalam hadits tersebut tidak ada isyarat yang membolehkan untuk meninggalkan usaha, sebaliknya justru di dalamnya ada isyarat yang menunjukkan perlunya mencari rizki. Jadi maksud hadits tersebut, bahwa seandainya mereka berta-wakkal kepada Allah dalam kepergian, kedatangan dan usa-ha mereka, dan mereka mengetahui kebaikan (rizki) itu di TanganNya, tentu mereka tidak akan pulang kecuali dalam keadaan mendapatkan harta dengan selamat, sebagaimana burung-burung tersebut."

Imam Ahmad pernah ditanya tentang seorang laki-laki yang hanya duduk di rumah atau masjid seraya berkata, 'Aku tidak mau bekerja sedikit pun, sampai rizkiku datang sendiri'. Maka beliau berkata, Ia adalah laki-laki yang tidak mengenal ilmu. Sungguh Nabi bersabda:
"Sesungguhnya Allah telah menjadikan rizkiku melalui panahku."

Dan beliau bersabda: "Sekiranya kalian bertawakkal kepada Allah dengan se-benar-benar tawakkal, niscaya Allah memberimu rizki sebagaimana yang diberikanNya kepada burung-burung berangkat pagi-pagi dalam keadaan lapar dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang."

Dalam hadits tersebut dikatakan, burung-burung itu berangkat pagi-pagi dan pulang sore hari dalam rangka men-cari rizki.

Selanjutnya Imam Ahmad berkata: "Para Sahabat berda-gang dan bekerja dengan pohon kurmanya. Dan mereka itu-lah teladan kita".

Syaikh Abu Hamid berkata: "Barangkali ada yang mengi-ra bahwa makna tawakkal adalah , meninggalkan pekerjaan secara fisik, meninggalkan perencanaan dengan akal serta menjatuhkan diri di atas tanah seperti sobekan kain yang di-lemparkan, atau seperti daging di atas landasan tempat me-motong daging. Ini adalah sangkaan orang-orang bodoh. Semua itu adalah haram menurut hukum syari'at. Sedangkan syari'at memuji orang yang bertawakkal. Lalu, bagaimana mungkin sesuatu derajat ketinggian dalam agama dapat di-peroleh dengan hal-hal yang dilarang oleh agama pula?

Hakikat yang sesungguhnya dalam hal ini dapat kita kata-kan, "Sesungguhnya pengaruh bertawakkal itu tampak da-lam gerak dan usaha hamba ketika bekerja untuk mencapai tujuan-tujuannya".

Imam Abul Qosim Al-Qusyairi berkata: "Ketahuilah se-sungguhnya tawakkal itu letaknya di dalam hati. Adapun gerak secara lahiriah hal itu tidak bertentangan dengan ta-wakkal yang ada di dalam hati setelah seorang hamba me-yakini bahwa rizki itu datangnya dari Allah. Jika terdapat kesulitan, maka hal itu adalah karena taqdirNya, dan jika terdapat kemudahan maka hal itu karena kemudahan dariNya."

Di antara yang menunjukkan bahwa tawakkal kepada Allah tidaklah berarti meninggalkan usaha adalah apa yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Hibban dan Imam Al-Hakim dari Ja'far bin Amr bin Umayah dari ayahnya , ia berkata:
"Seseorang berkata kepada Nabi , Aku lepaskan unta-ku dan (lalu) aku bertawakkal?' Nabi bersabda: 'Ikatlah kemudian bertawakkallah'."

Dan dalam riwayat Al-Qudha'i disebutkan: "Amr bin Umayah berkata: 'Aku bertanya,'Wahai Rasulullah, Apakah aku ikat dahulu (tunggangan)ku lalu aku bertawakkal kepada Allah, atau aku lepaskan begitu saja lalu aku bertawakkal?' Beliau menjawab, 'Ikatlah kendaran (unta)mu lalu bertawakkallah'."

Kesimpulan dari pembahasan ini adalah bahwa tawakkal tidaklah berarti meninggalkan usaha. Dan sungguh setiap muslim wajib berpayah-payah, bersungguh-sungguh dan berusaha untuk mendapatkan penghidupan. Hanya saja ia tidak boleh menyandarkan diri pada kelelahan, kerja keras dan usahanya, tetapi ia harus meyakini bahwa segala urusan adalah milik Allah, dan bahwa rizki itu hanyalah dari Dia semata.

Dari http://pengusahamuslim.com

Rabu, 09 Juli 2008

Undangan Pengajian

Dear All

Assalamu'alaikum Wr.Wb

Alhamdulillahirrabil’alamin dengan memanjatkan puja dan puji syukur kepada Allah S.W.T, Majelis ta’lim Volex mengundang ikhwan dan akhwat sekalian dalam pengajian rutin bulanan yang Insya' Allah akan dilaksanakan pada:

Hari / Tgl : Sabtu / 12 July 2008
Jam : 15.30 WIB - Selesai
Tempat : Rumah Ibu Siti Nurjanah
Masyeba Indah, blok L no 16 Batuaji ( Depan wartel Axell )
(Arah masuk gangnya bisa lewat samping kampus Unrika atau samping Honda)
Ustadz : Ust. Ust. Rokhim ( Hidayatullah )
Tema : Mengupas makna hadist Nabi " Allaahumma Baarik Lana Fii Rajaba Wa Sya’baana, Wa Ballighna Ramadhaana. “Ya Allah, berilah keberkahan pada kami di dalam bulan Rajab dan Sya’ban serta sampaikanlah kami kepada bulan Ramadhan.”

Demikian undangan ini kami sampaikan, semoga Allah memberikan hidayah dan kesehatan pada kita semua untuk dapat hadir pada pengajian tersebut diatas, jazakumullah khairan katsira.
Wabilahitaufiq walhidayah

Wassalamu'alaikum Wr.Wb


Pengurus MTV

Ponsel Quran Raztel M880



Ponsel Quran Raztel M880 merupakan ponsel yang didisain khusus untuk
mengakomodasi Al Qur'an sebagai content utamanya. Hal ini yang
membedakan ponsel ini dengan ponsel-ponsel GSM yang lain. Selain Al
Qur'an sebagai content utama, ponsel ini juga dilengkapi dengan
content-content lain yang merupakan pendamping Al Qur'an, antara lain
content Tafsir dari Al Qur'an itu sendiri dan content Hadis.

Ponsel ini didisain khusus untuk masyarakat Indonesia. Dan dengan
harga yang cukup terjangkau (kurang dari 1,5 juta rupiah), ponsel ini
diharapkan bisa diterima oleh masyarakat luas di Indonesia, dan bisa
menemani penggunanya lebih dekat kepada Allah SWT.

Ponsel ini juga cocok untuk mereka yang ingin memperbaiki bacaan
Qur'annya, karena dengan layar 2.6 inch, membaca pada layar ponsel
ini, tak ubahnya seperti membaca Qur'an sambil mendengarkan suara dari
pembaca Qur'annya.

Selain itu, ponsel ini juga dilengkapi dengan aplikasi keislaman
lainnya yaitu aplikasi Arah Kiblat dan Waktu Sholat, yang dapat
disesuaikan tergantung lokasi di mana pengguna dari ponsel ini berada,
sehingga pengguna tidak perlu bingung untuk mencari arah dan waktu
sholat jika berada jauh dari tempat tinggalnya.

Walaupun content utamanya adalah Al Qur'an dan aplikasi keislaman
lainnya, ponsel ini juga dilengkapi fitur-fitur yang dipunyai ponsel-
ponsel GSM terbaru, seperti Dual Sim Card, Bluetooth, FM Radio, MP3/
MP4 Player, Touch Screen, dan memori eksternal (T-Flash).

Ponsel ini rencananya akan dirilis pada awal Juli 2008 dengan jumlah
terbatas.

FITUR APLIKASI KEISLAMAN :

* Al Quran Digital lengkap 114 surat (telah lolos sertifikasi
MUI)

- Teks Arab menggunakan Othmanic Font
- Resitasi suara dari Syeikh Abdul Rahman As Sudais dan
Syeikh Saud Ash Shuraim
- Teks terjemahan dalam 28 bahasa
- Pilihan surat dab ayat yang ditampilkan

* Waktu Sholat dengan alarm suara Adzan
* Arah kiblat kota-kota besar di dunia
* Tafsir Al-Jalalain
* Hadist Bukhari dan Muslim


FITUR MOBILE PHONE :

* Dual Band GSM 900 DCS 1800
* Dua kartu SIM satu siaga (easy to switch)
* Layar sentuh 2.6" TFT LCD 262K warna (touch screen bisa,
button oke)
* Kamera 1.3 Mega Pixel (lumayanlaaah)
* Video Recorder
* Menu Bahasa Indonesia
* SMS, MMS, GPRS dan Internet
* Memori eksternal T-Flash 512 MB
* MP3 dan MP4
* Radio FM
* Bluetooth
* High Speed Internet
* Garansi 12 Bulan


HARGA Rp. 1.350.000

Kelengkapan paket:
- 1 unit Ponsel Raztel M880
- 1 unit baterai
- 1 unit kompas
- 1 unit kabel data USB merangkap charger
- 1 unit kabel untuk koneksi speaker audio
- 1 unit Handsfree
- 1 buah CD berisi PC USB driver dan PC Suite
- 1 buah Buku manual

Yang berminat hubungi :

Wilayah Jabodetabek
Rivai Indra Persada Haza
0818 0272 2122 / 0899 918 3 981
Email : fay.indra@gmail.com


AGEN Wilayah DIY dan sekitarnya berikut
Farida Ardiyani
0818 0272 2123 / 0899 518 4 581
Email : vay.rida@gmail.com

Gratis Ongkos Kirim untuk wilayah Jakarta dan Jogjakarta :D

Selasa, 08 Juli 2008

Rahasia Senyum Nabi Muhammad SAW


Kafemuslimah.com

Ketika Anda membuka lembaran sirah kehidupan Muhammad saw., Anda tidak akan pernah berhenti kagum akan kemuliaan dan kebesaran pribadi Muhammad saw.

Sisi kebesaran itu terlihat dari sikap seimbang dan selaras dalam setiap perilakunya, dan sikap beliau dalam menggunakan segala sarana untuk meluluhkan kalbu setiap orang dalam setiap kesempatan.

Sarana paling besar yang dilakukan Muhammad saw. dalam dakwah dan perilaku beliau adalah, gerakan yang tidak membutuhkan biaya besar, tidak membutuhkan energi berlimpah, meluncur dari bibir untuk selanjutnya masuk ke relung kalbu yang sangat dalam.

Jangan Anda tanyakan efektifitasnya dalam mempengaruhi akal pikiran, menghilangkan kesedihan, membersihkan jiwa, menghancurkan tembok pengalang di antara anak manusia!. Itulah ketulusan yang mengalir dari dua bibir yang bersih, itulah senyuman!

Itulah senyuman yang direkam Al Qur'an tentang kisah Nabi Sulaiman as,ketika Ia berkata kepada seekor semut,

"Maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa: "Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; Dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan
hamba-hamba- Mu yang saleh". An Naml:19

Senyuman itulah yang senantiasa keluar dari bibir mulia Muhammad saw.,dalam setiap perilakunya. Beliau tersenyum ketika bertemu dengan sahabatnya. Saat beliau menahan amarah atau ketika beliau berada di majelis peradilan sekalipun.

Diriwayatkan dari Jabir dalam sahih Bukhari dan Muslim, berkata,
"Sejak aku masuk Islam, Rasulullah saw tidak pernah menghindar dariku. Dan beliau tidak melihatku kecuali beliau pasti tersenyum kepadaku."

Suatu ketika Muhammad saw didatangi seorang Arab Badui, dengan serta merta ia berlaku kasar dengan menarik selendang Muhammad, sehingga leher beliau membekas merah. Orang Badui itu bersuara keras, "Wahai Muhammad, perintahkan sahabatmu memberikan harta dari Baitul Maal! Muhammad saw. menoleh kepadanya seraya tersenyum. Kemudian beliau menyuruh sahabatnya memberi harta dari baitul maal kepadanya."

Ketika beliau memberi hukuman keras terhadap orang-orang yang
terlambat dan tidak ituk serta dalam perang Tabuk, beliau masih
tersenyum mendengarkan alasan mereka.

Ka'ab ra. berkata setelah mengungkapkan alasan orang-orang munafik dan sumpah palsu mereka: "Saya mendatangi Muhammad saw., ketika saya mengucapkan salam kepadanya, beliau tersenyum, senyuman orang yang marah. Kemudian beliau berkata, "Kemari. Maka saya mendekati beliau dan duduk di depan beliau."

Suatu ketika Muhammad melintasi masjid yang di dalamnya ada beberapa sahabat yang sedang membicarakan masalah-masalah jahiliyah terdahulu, beliau lewat dan tersenyum kepada mereka.

Beliau tersenyum dari bibir yang lembut, mulia nan suci ini, sampai
akhir detik-detik hayat beliau.

Anas bin Malik berkata diriwayatkan dalam sahih Bukhari dan Muslim, "Ketika kaum muslimin berada dalam shalat fajar, di hari Senin, sedangkan Abu Bakar menjadi imam mereka, ketika itu mereka dikejutkan oleh Muhammad saw. yang membuka hijab kamar Aisyah. Beliau melihat kaum muslimin sedang dalam shaf shalat, kemudian beliau tersenyum kepada mereka!"

Sehingga tidak mengherankan beliau mampu meluluhkan kalbu
sahabat-shabatnya, istri-istrinya dan setiap orang yang berjumpa
dengannya!

Menyentuh Hati

Muhammad saw. telah meluluhkan hati siapa saja dengan senyuman. Beliau mampu "menyihir" hati dengan senyuman. Beliau menumbuhkan harapan dengan senyuman. Beliau mampu menghilangkan sikap keras hati dengan senyuman. Dan beliau saw. mensunnahkan dan memerintahkan umatnya agar menghiasi diri dengan akhlak mulia ini. Bahkan beliau menjadikan senyuman sebagai lahan berlomba dalam kebaikan, beliau bersabda,
"Senyummu di depan saudaramu adalah sedekah." At Tirmidzi dalam sahihnya.

Meskipun sudah sangat jelas dan gamblang petunjuk Nabi dan praktek beliau langsung. Namun Anda masih banyak melihat sebagaian manusia masih berlaku keras terhadap anggota keluarganya, tehadap rumah tangganya dengan tidak menebar senyuman dari bibirnya dan dari ketulusan hatinya.

Anda merasakan bahwa sebagian manusia -karena bersikap cemberut dan muka masam- mengira bahwa giginya bagian dari aurat yang harus ditutupi! Di mana mereka di depan petunjuk Nabi yang agung ini! Sungguh jauh mereka dari contoh Nabi muhammad saw.!

Ya, kadang Anda melewati jam-jam Anda dengan dirundung duka, atau disibukkan beragam pekerjaan, akan tetapi Anda selalu bermuka masam,cemberut dan menahan senyuman yang merupakan sedekah, maka demi Allah,ini adalah perilaku keras hati, yang semestinya tidak terjadi. Wal iyadzubillah.

Pengaruh Senyum

Sebagian manusia ketika berbicara tentang senyum mengaitkan dengan pengaruh psikologis terhadap orang yang tersenyum. Mengkaitkan boleh-boleh saja, yang oleh kebanyakan orang boleh jadi sepakat akan hal itu. Namun seorang muslim memandang hal ini dengan kaca mata lain,yaitu kaca mata ibadah, bahwa tersenyum adalah bagian dari mencontoh Nabi saw. yang disunnahkan dan bernilai ibadah.

Para pakar dari kalangan muslim maupun non muslim melihat dampak besar dari seuntai senyuman dan sangat besar pengaruhnya.

Dil Karanji dalam bukunya yang terkenal, "Bagaimana Anda Mendapatkan Teman dan Mempengaruhi Manusia" menceritakan,

"Wajah merupakan cermin yang tepat bagi perasaan hati seseorang. Wajah yang ceria, penuh senyuman alami, senyum tulus adalah sebaik-baik sarana memperoleh teman dan kerja sama dengan pihak lain. Senyum lebih berharga dibanding sebuah pemberian yang dihadiahkan seorang pria. Dan lebih menarik dari lipstik dan bedak yang menempel di wajah seorang wanita. Senyum bukti cinta tulus dan persahabatan yang murni."

Ia melanjutkan, "Saya minta setiap mahasiswa saya untuk tersenyum kepada orang tertentu sekali setiap pekannya. Salah seorang mahasiswa datang bertemu dengan pedagang, ia berkata kepadanya, "Saya pilih tersenyum kepada istriku, ia tidak tau sama sekali perihal ini. Hasilnya adalah saya menemukan kebahagiaan baru yang sebelumnya tidak saya rasakan sepanjang akhir tahun-tahun ini. Yang demikian menjadikan saya senang tersenyum setiap kali bertemu dengan orang. Setiap orang
membalas penghormatan kepada saya dan bersegera melaksanakan khidmat -pelayanan- terhadap saya. Karena itu saya merasakan hidup lebih ceria dan lebih mudah."

Kegembiraan meluap ketika Karanji menambahkan, "Ingatlah, bahwa senyum tidak membutuhkan biaya sedikitpun, akan tetapi membawa dampak yang luar biasa. Tidak akan menjadi miskin orang yang memberinya, justru akan menambah kaya bagi orang yang mendapatkannya. Senyum juga tidak memerlukan waktu yang bertele-tele, namun membekas kekal dalam ingatan
sampai akhir hayat. Tidak ada seorang fakir yang tidak memilikinya, dan tidak ada seorang kaya pun yang tidak membutuhkannya. "

Betapa kita sangat membutuhkan sosialisasi dan penyadaran petunjuk Nabi yang mulia ini kepada umat. Dengan niat taqarrub ilallah -pendekatan diri kepada Allah swt.- lewat senyuman dimulai dari diri kita, rumah kita, bersama istri-istri kita, anak-anak kita, teman sekantor kita. Dan kita tidak pernah merasa rugi sedikit pun! Bahkan kita akan rugi, rugi dunia dan agama, ketika kita menahan senyuman, menahan sedekah ini, yaitu dengan selalu bermuka masam dan cemberut dalam kehidupan.

Pengalaman membuktikan bahwa dampak positif dan efektif dari senyuman ini, yaitu senyuman menjadi pendahuluan ketika meluruskan orang yang keliru, dan menjadi muqaddimah ketika mengingkari yang munkar. Orang yang selalu cemberut tidak menyengsarakan kecuali dirinya sendiri dan dengan bermuka masam ia telah mengharamkan menikmati dunia ini. Bagi
orang yang menebar senyum selamanya akan senang dan gembira. Allahu a'lam

Oleh: Ulis Tofa, Lc
http://www.dakwatun a.com/2008/ rahasia-senyum- muhammad/

Rabu, 02 Juli 2008

Wanita Solehah




"Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara, sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik"
(QS Al Ahzab : 32)

Jika seorang wanita tidak menjaga dirinya, maka bagaimanapun sucinya, pasti dirinya akan dipandang orang sebagai wanita nakal. Karena itu berhati-hatilah wahai wanita sholehah!

Simaklah cerita di bawah ini:

Diriwayatkan oleh Ibnu Abdi Rabbih dalam kitab 'Iqdul Farid bahwa Faqih ibnul Mughirah Al Mahzumi menikah dengan Hindun binti 'Utbah. Ia pemuda Quraisy yang mempunyai rumah besar dan ia suka menerima tamu di segala waktu, bahkan mereka keluar masuk ke rumahnya, meskipun Faqih tidak ada di rumah.
Pada suatu hari Faqih dan Hindun tidur. Kemudian Faqih meninggalkan istrinya tanpa memberitahukan lebih dulu. Kemudian kawan Faqih datang dan ketika mendapati istri si FAqih sedang tidur, maka ia keluar. Kebetulan, pada waktu itu pula Faqih masuk. Ia membangunkan istrinya dan ia bertanya, "Siapa lelaki yang baru keluar dari tempat ini?"

Jawab Hindun, "Demi Allah, aku tidak tahu apa-apa. Aku tahu engkau membangunkan aku dan aku tidak mengetahui siapapun."
Kata Faqih, "Pulanglah engkau ke rumah ayahmu." Maka berita ini tersebar luas di kalangan Quraisy, sehingga 'Utbah berkata kepada putrinya, "Wahai putriku, kiranya mengapa sampai berkembang berita nista ini, meskipun aku yakin hanya sekedar berita bohong. Jika ucapan lelaki itu memang benar, maka aku akan mengutus seorang untuk membunuhnya secara misteri, tetapi jika ia bohong, maka aku akan mengadukannya kepada seorang dukun."
Kata Hindun, "Wahai ayah, demi Allah, ucapan suamiku adalah bohong."
Maka 'Utbah keluar dan ia berkata Faqih, "Sungguh engkau telah menuduh putriku dengan tuduhan palsu, aku harap engkau datangkan saksi yang membenarkan ucapanmu, kalau tidak, mari kita mengadukan masalah ini ke seorang dukun di Yaman."
Jawab Faqih, "Mari kita ke dukun Yaman."
Akhirnya Faqih dan kaum lelaki dan wanita dari suku Mahzum bersama-sama keluar ke negeri Yaman. Demikian pula 'Utbah dan kaum lelaki dan wanita dari suku Bani Abdul Manaf. Ketika hampir sampai di negeri Yaman, maka wajah Hindun menjadi pucat, sehingga ayahnya berkata, "Wahai putriku, ketahuilah, banyak orang yang belum mengetahui kepergian kami, apakah kami akan pulang atau terus?"
Kata Hindun, "Wahai ayah, demi Allah, sesungguhnya aku tidak berbuat salah sedikitpun, akan tetapi, kalian sengaja mendatangi seorang dukun yang adakalanya salah dan adakalanya benar, mungkin, ia akan menuduhku jahat, sehingga tuduhan itu dikenang bangsa Arab sepanjang masa."

Maka 'Utbah melaporkan putrinya kepada seorang dukun di Yaman, maka si dukun memegang ubun-ubun Hindun. Kemudian ia berkata, "Kelak engkau akan melahirkan seorang putra, ia bernama Mu'awiyah dan ia akan menjadi penguasa yang besar."
Ketika Faqih mendengar ramalan sang dukun, maka ia menarik tangan Hindun untuk merangkulnya, tetapi Hindun menepis tangan Faqih dan mengusirnya. Tidak lama Hindun menikah dengan Abu Sofyan dan akhirnya, ia melahirkan seorang putra yang bernama Mu'awiyah.

Sebenarnya Hindun bukanlah seorang wanita yang nakal, hanya saja ia suka bergaul bebas dengan kaum lelaki kawan-kwan suaminya, sehingga ia menempatkan dirinya di tempat yang mudah dicurigai orang. Andai kata, ia menjauhi mereka, tentunya, tidak akan sampai dituduh yang tidak baik oleh orang lain.

Karena itu, seorang wanita yang baik adalah seorang wanita yang pandai menempatkan dirinya di tempat yang mulia, bukan di tempat yang mudah dituduh orang. Wallahu'alam bishowab.

(Sumber: Kiat Disayang Suami, Khalid Abdullah al Akki, Pustaka Anisah, Rembang)

Selasa, 01 Juli 2008

JADILAH POHON KELAPA





Sesungguhnya engkau wahai Muhammad berbudi pekerti yang luhur” QS Al-Qalam (68);4

Mungkin judul ini membuat anda menggigit gigi geraham kuat-kuat, sobat. Masa` anda yang diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna dan paling OK aransemennya disuruh menjadi pohon kelapa yang tidak punya akal dan pikiran.

Buset... bukan itu maksud judul ini, sobat, tapi...

Sobat, kalau kita melakukan sebuah observasi terhadap pohon kelapa, pasti kita akan mendapati bahwa pohon kelapa itu super berkhasiat alias semua ‘anggota’ pohon kelapa itu bermanfaat bagi manusia. Mulai dari daunnya yang dibuat tikar dan sapu lidi; buahnya yang dimakan; batangnya yang dibuat bahan bangunan; dan akarnya yang konon bisa dibuat obat atau paling tidak dijadikan kayu bakar. Bahkan ‘bluluknya’ bisa dibuat mainan anak-anak. Masyaallah...

Lalu apa hubungannya dengan perintah menjadi pohon kelapa?

Sobat, begitulah semestinya kita. Kita harus berakhlaqul karimah dengan senantiasa berbuat untuk orang lain. Jangan sampai keberadaan kita di suatu lingkungan masyarakat itu bagaikan sampah dan penyakit yang memuakkan. Kita sebagai umat Muhammad sas. harus menunjukkan bahwa orang Islam itu luhur budi pekertinya. Jangan sampai karena ulah kita Islam itu direndahkan dan tidak dimaui orang di sekitar kita, meski takdir di tangan Allah. Tapi sebaliknya, semua tingkah laku kita hendaknya menarik simpati masyarakat agar mereka mau memeluk agama Islam ini, agama para nabi dan rasul , meski -sekali lagi- hidayah di tangan Allah.

Amirul Mukminin ‘Umar bin Khaththab ra., telah memberikan suri tauladan kepada kita, bahwa sebagai pemimpin tertinggi muslimin, ia sangatlah tinggi budi pekertinya. Dia amat ramah tamah dengan rakyatnya, meskipun non muslim. Sehingga karena budi pekertinya, seorang Yahudi masuk Islam dan mewaqafkan tanah sekaligus rumahnya untuk pembangunan masjid.

Ya... memang itulah sifat insan beriman. Di manapun ia berada dan apapun jabatannya dia akan berusaha memberikan manfaat bagi orang di sekitarnya; di rumah sebagai orang tua atau anak, di sekolah sebagai murid atau guru, di tempat pengajian sebagai peserta atau pembicara, di tempat bekerja sebagai bos atau karyawan dan di manapun dia berada.

Sobat, untuk menjadi insan beriman yang berbudi pekerti luhur alias berakhalaqul karimah sehingga selalu mendatangkan manfaat bagi masyarakat di sekitar kita, kita musti pelajari pedomannya. What is that? Sebagaimana ayat yang telah ane sebut di depan, Rasulullah sas. adalah orang yang sangat luhur budi pekertinya. Ummul Mukminin ‘Aisyah ra. berkata bahwa akhlaq Rasulullah adalah Al-Qur’an. Maka dengan itu, kita musti mempelajari Al-Qur`an dan menelusuri liku-liku kehidupan beliau yang tertuang dalam hadits-hadits beliau dan sirah nabawiyah, agar kita menjadi insan yang berbudi luhur alias berakhlaqul karimah dan berguna bagi masyarakat. Selamat berjuang!

Jadi mau donk jadi pohon kelapa?

Solo, 27 Apr. 08
asyaker