Search For Islam

Kamis, 10 September 2009

Di Balik Klarifikasi Lengkap Soraya Abdullah (Siapa Tau Bermanfaat)

(Embedded image moved to file: pic11942.jpg)


Soraya Abdullah, mantan artis yang diberitakan menghilang, mengirim email
ke redaksi detikcom. Lewat email itu , Soraya membantah menghilang. Ia juga
menjelaskan hubungannya dengan keluarga tersangka terorisme M Jibril.

Namun sayang, perempuan yang akrab disapa Aya itu sama sekali tidak
menyebut di mana dia tinggal saat ini. Nomor telepon yang tertera pun tidak
dapat dihubungi alias tidak aktif. Dikirimi email, Soraya pun belum
memberikan balasan.

Berikut klarifikasi lengkap Aya lewat email soraya.abdullah@ymail.com itu
yang diterima detikcom, Senin (7/9/2009):

Segala puji hanya bagi Allah Rabb Alam Semesta, Yang Hanya Pada-Nya Segala
Kekuasaan dan Segala Keselamatan seluruh penduduk langit dan bumi, Yang
Menguasai Hari Pembalasan, Yang Menghitung Dengan Cepat Segala Apapun Amal
yang kita lakukan di dunia ini, dan Yang Tidak Akan Tertidur terhadap
hamba-Nya yang terzalimi.

Salam dan Sholawat bagi Baginda yang mulia Rasulullah SAW beserta keluarga,
sahabat-sahabatnya dan seluruh pengikutnya yang setia sampai akhir zaman
nanti.

Assalaamu'alaikum manit taba'a al Hudaa amma ba'du..

Sehubungan dengan maraknya pemberitaan kami (Soraya Abdullah Balvas) di
media massa tentang fitnah keterlibatan kami dengan sekelompok jaringan
teroris (naudzubillah) baik di dalam maupun di luar negeri, dengan ini kami
berusaha ingin mengklarifikasi permasalahan tersebut...Bi idznillah...:

1. Kami mengkaji ilmu agama ditempat Ust. Abu Jibriel (Ayahanda Muhammad
Jibriel Abdurrahman), semenjak april 2007. Isi materi pengajiannya
bersifat umum, seperti fiqh, hadits dan Bahasa Arab, sama dengan
pengajian-pengajian (ahlussunnah) umum lainnya. Siapa saja bisa datang
bergabung mengaji di sini tanpa terkecuali. Kajian tersebut bersifat rutin
semenjak beberapa tahun yang
lalu. Ini bisa dilihat dari ibu ibu yang menghadiri pengajian Ust. Abu
Jibril
baik yang mengenakan penutup wajah (cadar) maupun tidak.

2. Kaitan semenjak itu kami berubah penampilan dengan mengenakan penutup
muka (cadar) adalah karena keinginan pribadi kami dalam menjaga kehormatan
wanita muslimah terlebih dalam keadaan pergaulan metropolitan yang semakin
rusak. Banyak perbuatan tidak senonoh dikarenakan fitnah dari wajah, oleh
karenanya bagi kami, wajah adalah sumber fitnah dan awal dari malapetaka.

Dalam komunitas pengajian Ust. Abu Jibril, pada awalnya yang mengenakan
penutup muka (cadar) hanyalah kami dan istri ust Abu Jibril (Ummu Jibril),
namun atas hidayah-Nya pula akhirnya banyak ibu ibu yang ingin menjaga
kehormatannya dan menghindari fitnah dengan turut mengenakan penutup muka.
Kesadaran ini bukanlah kewajiban ketika mengikuti pengajian Ust. Abu
Jibril. Semoga kebaikan bagi muslimah yang berusaha menjaga kehormatanNya
di tengah badai fitnah yang menimpa kaum muslimin saat ini.

Kamipun tetap mendoakan untuk ibu ibu yang baru belajar Islam agar lebih
terbuka hatinya, meresapkan ilmunya, dan diaplikasikannya syariah Islam
dalam kehidupan sehari hari. Janganlah seperti wanita yang setelah
mengikuti pengajian, kembali mengunjungi cafe cafe untuk berdugem. Ataupun
taubat hanya
pada saat Ramadhan. Naudzubillah...

3. Terkait hubungan kami dengan Arrahmah Media hanyalah sebatas freelance
marketing, terlebih kesibukan kami sebagai orangtua yang tidak bisa
memberikan waktu yang lebih banyak lagi. Namun Alhamdulillah, sedikit ilmu
yang kami dapatkan pada saat kuliah perfilm-an dan pada saat menjadi artis
dapat sedikit membantu mengemas produk produk Arrahmah tersebut. Kami
sangat menghargai
profesionalitas Arrahmah media yang begitu concern memberitakan secara
berimbang perjuangan kaum muslimin di sisi dunia lain yang dikemas dengan
gaya dokumenter. Sebagai seorang muslim, kami hanya mengamalkan sebuah
seruan:

Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara QS. Al Hujurat 10. "Dan
barangsiapa yang bangun dan tidak memperhatikan urusan kaum muslimin, maka
ia tidak termasuk golongan mereka (kaum muslimin)". (HR Hakim dan Al
Khatib dari Hudzaifah ra.)

Dari Nu'man ibn Basyir, Rasulullah Saw. bersabda: Perumpamaan orang-orang
mukmin yang saling mencintai dan saling menyayangi serta saling mengasihi
adalah bagaikan satu tubuh, apabila sebagian anggota tubuh itu sakit, maka
seluruh tubuhnya ikut merasakan sakit. (HR. Bukhari dan
Muslim).

Bagaimana kesedihan sebagai seorang muslim ketika dia dapat bercengkerama
dengan suami, berkumpul bersama keluarga dan anak anak, bisa jalan jalan
dengan tenang ke mall, makan dengan kenyang di restaurant, tidur dengan
nyenyak di atas kasur yang empuk, selimut tebal dengan pendingin ruangan
yang
sangat sejuk tanpa harus mendengar suara dentuman bom atau desingan peluru,
atau ketakutan dari bom fosfor dari kafir penjajah Amerika Serikat, Israel,
dan kafir harbi muharriban fi'lan lainnya.

Minimal untaian doa yang kami harapkan dari diterbitkannya film dokumentasi
Arrahmah Media ketika di Iraq, dikabarkan bahwa seorang muslimah bernama
Fatimah yang diperkosa oleh tentara kafir pendudukan hingga 9 kali dalam
sehari. Hingga mengandung dan rusak rahimnya. Demikian pula tangis janda
dan
anak anak yang kehilangan suami dan ayahnya dari peperangan yang dunia
terbisu mendiamkannya.

Adapun fitnah fitnah lain yang tidak dapat dipertanggung jawabkan, kami
serahkan kepada Allah atas segala perhitungannya.

4. Keterkaitan Akhi (saudara) Muhammad Jibriel Abdurrahman dengan pendanaan
aksi terorisme Insya ALLAH itu tidak benar. Akhi jibriel hanyalah seorang
wartawan yang profesional. Bagi kami penangkapan ini sekedar bermuatan
politis dan kepentingan semata, dikarenakan Arrahmah berbeda dengan media
lainnya, yang dengan berani menyuarakan perjuangan kaum muslimin secara
lebih transparan. Atas nama kebebasan pers pula, hal ini menjadi bias
dikalangan media informasi di negeri ini. Seorang wartawan pula, memiliki
keinginan kuat menembus sosok sosok yang cukup layak untuk diwawancarai.
Seperti wartawan BBC/Al Jazeera yang berhasil mewawancarai Usama bin Ladin.
Apakah dengannya kemudian mengkaitkan wartawan tersebut dengan terorisme?

Kedzaliman pun nampak pula dengan perpanjangan masa tahanan Akhi Jibriel
hingga 4 bulan tanpa alasan yang layak secara hukum. Dengan berbagai delik
pelanggaran hukum yang sering berubah. Stigmatisasi teroris terhadap akhi
Muhammad Jibriel Abdurrahman adalah pelanggaran HAM, karena persidangan
yang akan memutuskan bersalahpun belum berjalan. Ini merupakan bentuk
penghukuman sepihak tanpa keadilan dan lepas dari praduga tak bersalah.

5. Terkait dengan kepergian kami semenjak beberapa waktu silam. Kami
informasikan bahwa kepergian kami sekedar untuk menunaikan kewajiban orang
tua terhadap pendidikan anaknya untuk memilihkan yang terbaik. Atas dasar
rasa cinta kami terhadap ananda terkait kesehatan pergaulan mereka, maka
kami telah berpindah semenjak awal Bulan Mei 2009, dan sudah kami
konsultasikan kepada keluarga dan rekan-rekan semenjak setahun terakhir.
Kekhawatirkan kami terhadap pergaulan yang tidak sehat terhadap anak-anak
kami, dan berbagai macam dampak mudharat (buruk) terhadap keduanya.
Sebelumnya pula kami berusaha
menemui RT/RW setempat, namun berhubung kendala waktu (beliau hanya bisa
ditemui pada malam hari saja, sedangkan kami -sebagai seorang muslimah yang
berusaha menjaga kehormatan diri- hanya bisa keluar siang) akhirnya kami
gagal menemuinya.

Kemudian kami berpamitan kepada salah satu pengurus DKM (Dewan
Kesejahteraan Masjid) setempat. Di Jakarta pula, kami sekeluarga merasa
jenuh dan kurang berkonsentrasi beribadah. Karena suatu saat nanti, kami
akan dimintai pertanggungjawaban atas pendidikan buah hati kami dihadapan
Allah kelak.

Alhamdulillah, kini kondisi kami sekeluarga dalam keadaan tenang.
Berkonsenterasi untuk mendidik buah hati kami dengan naungan Alquran dalam
setiap saat. Menjadikan ananda sebagai anak solih/ sholeha yang terbebas
dari lingkungan yang tidak Islami.

6. Kami memohon maaf kepada seluruh rekan rekan wartawan media cetak dan
elektronik, atas keterlambatan statement ini. Dikarenakan minimnya media
informasi di lingkungan kami saat ini. Demi perkembangan kebaikan anak
anak, kami singkirkan radio, tv dan lainnya. Di lingkungan kami pun hanya
sekedar CD Player yang hanya kami gunakan untuk melantunkan ayat ayat suci
Al Quran. Kami sekadar mengkhawatirkan pula, fitnah ini juga mempengaruhi
jiwa anak-anak kami.

Maha Suci Allah yg telah membuat kami tuli dan buta atas segala fitnah,
cacian, makian, ghibah dan adu domba media. Di Bulan Suci ini, kami
menghimbau untuk menghentikan membuat sesuatu yg menodai amalan ibadah
kita.

7. Kami berharap kepada seluruh rekan media cetak maupun elektronik untuk
tidak kembali menampilkan foto kami dalam keadaan tidak berhijab
(bercadar), hal itu bagi kami merupakan fitnah baik di dunia dan di
akhirat. Di dunia kami akan menuntut secara hukum atas penampilan foto
tanpa izin kami. Kami tekankan bahwa kami sudah berlepas dari dunia artis
yang penuh fitnah dan malapetaka, kami bersyukur menggantinya dengan
kehidupan Islam yang menyejukkan dan damai. Sungguh Allah mendengarkan doa
hamba yang terdzalimi. Kami berlepas atas apa yang media lakukan, dan
segala perhitungan hanyalah milikNya.

Ibnu Abbas r.a. meriwayatkan bahwa Nabi SAW telah mengutus Mu'adz ke Yaman
dan Beliau berkata kepadanya : "Takutlah kamu akan doa seorang yang
terzalimi, karena doa tersebut tidak adah hijab (penghalang) diantara dia
dengan Allah". (H.R. Bukhari dan Muslim)

Terakhir kami ingin menyampaikan pesan kepada:

1. Keluarga besar Ust Abu Jibriel, khususnya Akhi Jibriel yg sedang dalam
ujian fitnah ini, semoga ALLAH menuangkan kesabaran dan kekuatan untuk
kalian. Semoga ALLAH membalas dengan pahala yg besar dan rahmatNya yg tiada
batas.

2. Keluarga besar kami yang pastinya kurang nyaman dengan pemberitaan ini,
semoga tabayyun (klarifikasi) ini melegakan kalian. Salam khidmah kami
untuk ibunda yang telah melahirkan, membesarkan dan mendidik anak-anaknya
dengan sepenuh kasih sayang yang tak mampu terbayarkan sampai menjelang
akhir hayat pun, maafkan kami dengan semua fitnah yang berhembus ini, ini
merupakan ujian
kesabaran bagi kita semua, hingga kita kembali di JannahNya bersama. Kami
berharap limpahan doa dari mama agar mampu menjadi wanita sholehah sebagai
syafa'at mama ketika hari perhitungan kelak... Selalu ada doa yang tertuang
di penghujung malam untuk keluarga tercinta.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dlm hadits 'Aisyah radhiyallahu
'anha: "Barangsiapa yang diberi cobaan dengan anak perempuan kemudian ia
berbuat baik pada mereka maka mereka akan menjadi penghalang dari api
neraka".

Abdullah bin 'Abbas radhiyallahu 'anhuma juga meriwayatkan dari beliau
Shallallahu 'alaihi wa sallam: "Tidaklah seorang muslim yg memiliki dua
anak perempuan yang telah dewasa lalu dia berbuat baik pada kedua kecuali
mereka berdua akan memasukkan ke dalam surga".

3. Seluruh kru Arrahmah Media, semoga tetap sabar dan istiqomah dalam
memberitakan dunia Islam secara transparan di tengah badai ujian ini.
Barangkali ujian ini menjadikan Arrahmah Media dapat lebih profesional dari
sebelumnya dan senantiasa mengikhlaskan perjuangan ini semata karena ALLAH,
sehingga pertolongan itu datang. Ingatlah, sesungguhnya pertolongan ALLAH
itu dekat.

Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka
berjanji setia kepadamu di bawah pohon, maka Allah mengetahui apa yang ada
dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dengan memberi
balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya).(QS. Al Fath
18).

4. Seluruh sahabat-sahabat yang mencintai dan kami cintai karena ALLAH,
yang kerap mengkhawatirkan kami, mendoakan kami dalam setiap rukuk dan
sujudnya, jazakumulloh khoiron katsiron untuk tidak sedikit pun mempercayai
berita itu. Fitnah ini sudah termaktubkan dalam haditsnya.

Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Akan terjadi fitnah di mana orang yang
duduk (menghindar dari fitnah itu) lebih baik daripada yang berdiri dan
orang yang berdiri lebih baik daripada yang berjalan dan orang yang
berjalan lebih baik daripada yang berlari (yang terlibat dalam fitnah).
Orang yang mendekatinya akan dibinasakan. Barang siapa yang mendapatkan
tempat berlindung darinya,
hendaklah ia berlindung. (Shahih Muslim No.5136)

"Bersegeralah kalian melakukan amal shalih sebelum datangnya fitnah, di
mana fitnah itu seperti potongan-potongan malam yang gelap gulita.
Pagi-pagi seorang masih beriman, tetapi di sore hari telah menjadi kafir
dan sore hari seseorang masih beriman, kemudian di pagi harinya sudah
menjadi kafir" (HR. Muslim: Kitabul Iman no. 269)

Mari kita teguhkan pendirian kita dalam perjuangan yang penuh onak dan duri
ini, sungguh jannah (surga) itu sudah ada di depan kita. Hingga janji Allah
untuk mengembalikan Islam di muka bumi terwujud

"Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu
dan mengerjakan amal-amal yang sholeh bahwa Dia sungguh benar-benar akan
menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan
orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh dia akan meneguhkan bagi
mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan dia benar-benar akan
menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman
sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu
apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu,
maka mereka itulah orang-orang yang fasik". (Surat An Nuur (24) ayat 55)

"Urusan (Islam) ini benar-benar akan mencapai apa yang dicapai oleh malam
dan siang (yakni seluruh dunia), dan Alloh tidak akan menyisakan sebuah
rumah pun di muka bumi ini, baik rumah di kota maupun rumah di desa
(penduduk nomaden), kecuali Alloh akan memasukkannya ke dalam agama ini,
dengan
kemuliaan orang yang mulia atau kehinaan orang yang hina. Kemuliaan yang
dengannya Alloh memuliakan Islam dan kehinaan yang dengannya Alloh
menghinakan kekafiran" (HR. Ahmad, Ath-Thabrani, Al Hakim, Ibnu Mandah dan
Ibnu Hiban).

Akhirul kalam, kami menyatakan tabayyun (klarifikasi) ini dengan
sebenar-benarnya kami tuliskan, sehingga Insya ALLAH dapat
dipertanggungjawabkan di hadapan-Nya kelak.

Wahai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa
suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan
suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang
menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. (QS. al-Hujurat (49) : 6)

Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka,
sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu
mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing
sebahagian yaang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging
saudaranya yang sudah mati. Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan
bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha
Penyayang. (QS. al-Hujurat (49) : 12)

Wassalammua'alaikum manit taba'a al hudaa

Al faqir IlaLLOH..


Soraya Abdullah Balvas
and I'm just a piece of dust....

Copy Paste langsung Dari Yahoo News

Tidak ada komentar: